Waspadai Bahaya Batu Ginjal: 10 Penyebab dan Cara Mengobatinya
Table of Contents
Penjelasan tentang penyakit batu ginjal
Penyakit batu ginjal adalah kondisi medis yang cukup umum di kalangan masyarakat. Dapat terjadi pada siapa saja, namun lebih sering terjadi pada orang yang memiliki riwayat keluarga dengan penyakit ini atau orang yang sering mengonsumsi makanan atau minuman yang kaya kalsium, oksalat, dan purin.
Gejala utama dari penyakit batu ginjal adalah nyeri di sekitar pinggang dan perut, sakit saat buang air kecil, serta munculnya darah dalam urin. Ada beberapa faktor lain yang dapat memicu terjadinya penyakit batu ginjal, seperti dehidrasi, obesitas, dan kelebihan konsumsi vitamin D.
Selain itu, kebiasaan kurang berolahraga atau terlalu banyak duduk juga dapat meningkatkan risiko terkena penyakit batu ginjal. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengenali gejala dan faktor risiko yang berkaitan dengan penyakit batu ginjal, serta menjalani gaya hidup sehat untuk mencegah terjadinya penyakit ini.
Kenapa batu ginjal bisa membahayakan kesehatan
Batu ginjal adalah kondisi medis yang dapat menyebabkan rasa sakit yang parah dan bahkan dapat membahayakan kesehatan seseorang. Batu ginjal terbentuk ketika kadar mineral di dalam urin terlalu tinggi dan terendap di dalam ginjal. Batu ginjal dapat terus tumbuh dan mengubah ukurannya hingga menyumbat jalannya menuju kandung kemih yang dapat menyebabkan infeksi dan kerusakan permanen pada ginjal.

Selain itu, batu ginjal juga dapat menyebabkan perdarahan dan gangguan pada sistem kemih. Faktor risiko penyebab batu ginjal antara lain konsumsi makanan yang kaya akan garam, iklim yang panas dan kering, obesitas, serta riwayat keluarga.
Oleh karena itu, penting bagi individu untuk memperhatikan gaya hidup dan pola makan yang sehat untuk mencegah terbentuknya batu ginjal dan meminimalkan kemungkinan terkena penyakit ini. Jika mengalami gejala nyeri atau kesulitan buang air kecil, sebaiknya segera mencari perawatan medis dan melakukan pemeriksaan untuk mendeteksi batu ginjal.
Penyebab Penyakit Batu Ginjal
Ada beberapa faktor yang dapat membuat seseorang lebih rentan terkena batu ginjal.
- Kurangnya asupan air putih
- Gaya hidup yang tidak sehat, seperti kurang berolahraga dan kebiasaan merokok.
- Pola makan yang tidak seimbang, terlalu banyak mengonsumsi makanan tinggi garam, protein, dan oksalat.
- Riwayat keluarga yang menderita batu ginjal.
- Beberapa jenis penyakit, seperti obesitas, diabetes, hipertensi, dan penyakit ginjal kronis.
- Terlalu sering mengonsumsi obat-obatan tertentu seperti asam urat dan diuretik.
- Alterasi sistem endokrin, seperti kelebihan hormon paratiroid dan penyakit metabolik lain.
- Infeksi saluran kemih.
- Lingkungan yang sangat panas.
- Perubahan hormon selama kehamilan.
Jenis makanan yang menyebabkan batu ginjal
Beberapa jenis makanan yang dapat meningkatkan risiko terbentuknya batu ginjal antara lain:
- Makanan yang tinggi oksalat: Oksalat adalah senyawa yang dapat membentuk batu ginjal jika terkumpul dalam jumlah yang berlebihan di ginjal. Makanan yang tinggi oksalat antara lain bayam, ubi jalar, kacang polong, cokelat, teh hitam, dan kacang-kacangan.
- Makanan yang tinggi sodium: Makanan yang tinggi natrium dapat meningkatkan risiko terbentuknya batu ginjal karena sodium dapat meningkatkan kadar kalsium dalam urin yang dapat membentuk kristal. Contohnya, makanan tinggi natrium antara lain makanan cepat saji, makanan kaleng, makanan olahan, dan bumbu makanan.
- Makanan yang tinggi protein hewani: Mengonsumsi terlalu banyak protein hewani, seperti daging merah, unggas, ikan, dan produk susu, dapat menambah beban pada ginjal dan meningkatkan risiko terbentuknya batu ginjal.
- Makanan yang tinggi gula: Makanan yang tinggi gula, terutama fruktosa, dapat meningkatkan produksi asam urat dan meningkatkan risiko terbentuknya batu ginjal.
Namun, penting untuk diingat bahwa tidak semua orang bereaksi sama terhadap jenis makanan di atas, dan faktor lain seperti genetika, gaya hidup, dan sejarah medis juga dapat memainkan peran dalam risiko terbentuknya batu ginjal. Oleh karena itu, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi jika khawatir tentang risiko terbentuknya batu ginjal.
Faktor lingkungan yang mempengaruhi pembentukan batu ginjal
Ada beberapa faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi pembentukan batu ginjal, seperti kurangnya asupan air putih. Air putih sangat penting bagi tubuh, disamping itu, air putih juga berperan dalam proses pembuangan zat-zat sisa dan zat-zat berbahaya dalam tubuh kita.
Faktor lain adalah pola makan yang kurang seimbang, seperti konsumsi makanan yang tinggi garam, protein, dan oksalat yang dapat meningkatkan risiko pembentukan batu ginjal. Selain itu, pola aktivitas fisik yang kurang juga dapat mempengaruhi pembentukan batu ginjal, mengingat aktivitas fisik yang kurang dapat membuat kadar kalsium dalam urine menjadi lebih tinggi.
Pola hidup sehat seperti rutin berolahraga, mengonsumsi makanan sehat, dan minum air putih yang cukup adalah cara terbaik untuk mencegah pembentukan batu ginjal.
Berikut ini berbagai kondisi lingkungan dapat memengaruhi terbentuknya batu ginjal.
- Ketersediaan air: Kurang minum air yang cukup dapat meningkatkan risiko pembentukan batu ginjal karena kandungan mineral pada urine di dalam tubuh akan menjadi lebih terkonsentrasi.
- Pola makan: Diet yang kaya protein hewani, garam, dan gula dapat meningkatkan risiko batu ginjal karena kandungan mineral dalam makanan tersebut dapat membentuk kristal pada urine.
- Riwayat keluarga: Kemungkinan untuk memiliki batu ginjal lebih besar jika anggota keluarga juga mengalami kondisi yang sama.
- Penyakit tertentu: Beberapa kondisi medis seperti diabetes, obesitas, dan penyakit ginjal dapat meningkatkan risiko pembentukan batu ginjal.
- Obat-obatan: Beberapa obat seperti diuretik, asam askorbat, dan kalsium dapat meningkatkan produksi urin yang mengandung mineral yang dapat membentuk kristal dan memicu pembentukan batu ginjal.
- Iklim: Kondisi iklim yang panas dan kering dapat menyebabkan dehidrasi dan meningkatkan risiko pembentukan batu ginjal.
- Aktivitas fisik: Kurangnya aktivitas fisik dapat mengganggu keseimbangan mineral dalam tubuh dan meningkatkan risiko pembentukan batu ginjal.
Gejala Batu Ginjal
Batu ginjal merupakan suatu kondisi yang menyakitkan dimana sejumlah batu terbentuk dan menumpuk dalam sistem kemih dan dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius.
Beberapa tanda-tanda yang biasanya muncul pada orang yang mengalami masalah dengan batu ginjal gejalanya adalah nyeri panggul atau pinggang yang intens dan tajam, rasa mual, muntah, sakit perut, terasa tidak enak badan, demam, sakit saat buang air kecil, dan urin bercampur dengan darah.
Selain itu, orang yang berisiko tinggi untuk mengalami batu ginjal adalah yang memiliki riwayat keluarga dengan masalah batu ginjal, konsumsi makanan yang kaya oksalat dan purin, serta kurang minum air putih. Jika mengalami gejala batu ginjal, segeralah periksa ke dokter untuk mendapatkan diagnosis yang akurat dan pengobatan yang tepat guna menghindari komplikasi yang mungkin terjadi.
Adapun langkah-langkah pencegahan yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko terkena batu ginjal antara lain dengan menjaga gaya hidup sehat dan memperbanyak konsumsi air putih.
Tanda-tanda yang biasanya muncul pada orang yang mengalami masalah dengan batu ginjal gejalanya antara lain:
- Nyeri pinggang yang terus menerus.
- Rasa sakit saat berkemih.
- Keluar urin dengan warna kecoklatan atau kemerahan.
- Perasaan ingin berkemih terus-menerus.
- Demam dan menggigil.
- Mual dan muntah.
- Urin kadang-kadang keluar dalam jumlah yang kecil.
- Sakit perut.
- Sulit untuk menemukan posisi yang nyaman saat beristirahat.
Cara diagnosis batu ginjal meliputi:
- Pemeriksaan fisik, seperti pemeriksaan abdomen dan palpasi pinggang.
- Pemeriksaan laboratorium, seperti pemeriksaan darah dan urin untuk mengidentifikasi tingkat komponen kimia tertentu dalam darah atau urin.
- Pemeriksaan radiologi, seperti CT scan, sinar-X, atau ultrasound untuk melihat bagaimana batu ginjal terbentuk dan seberapa besarnya batu ginjal tersebut.
- Pencitraan nuklir untuk mendeteksi jaringan abnormal.
- Tes endoskopik untuk melihat lebih jauh ke dalam saluran kemih dan mengidentifikasi batu ginjal yang mungkin terdapat di sana.
Pemeriksaan ini membantu dokter menentukan ukuran, lokasi, dan jenis batu ginjal yang ada di dalam tubuh. Dari sini, dokter dapat menentukan rute pengobatan yang terbaik dan menghindari komplikasi yang mungkin terjadi. Untuk mencegah dan mengatasi masalah batu ginjal, sangat penting bagi seseorang untuk menerapkan pola hidup sehat serta mengonsumsi makanan dan suplemen yang tepat. Hal yang harus dihindari adalah makanan tinggi oksalat, seperti bayam, kacang kedelai, dan teh. Selain itu, seseorang yang mengalami masalah batu ginjal harus membatasi konsumsi makanan yang mengandung garam dan protein tinggi. Sebaliknya, sebaiknya seseorang meningkatkan jumlah kalsium yang diserap dari makanan dan mengonsumsi suplemen kalsium. Diet yang sehat dan disarankan untuk penderita batu ginjal adalah diet tinggi serat, rendah garam, dan banyak minum air putih. Kombinasi makanan tinggi kalsium dan serat, seperti sayuran hijau, kacang-kacangan, dan biji-bijian sangat disarankan, karena dapat membantu mengurangi risiko pengembangan batu ginjal. Dengan menerapkan gaya hidup yang sehat dan diet yang tepat, seseorang dapat menghindari masalah dengan batu ginjal dan mengurangi risiko komplikasi di masa depan.
Jenis-Jenis Batu Ginjal
Batu ginjal adalah kondisi medis yang menyebabkan rasa sakit saat buang air kecil. Ada beberapa jenis batu ginjal yang umum ditemui dan memiliki karakteristik serta perbedaan yang berbeda-beda. Jenis batu ginjal tersebut antara lain adalah:
- batu oksalat kalsium,
- batu fosfat,
- batu asam urat, dan
- batu sistin.
Batu oksalat kalsium adalah jenis batu ginjal yang paling umum terjadi dan biasanya terbentuk karena tingginya kadar kalsium dalam urine. Batu fosfat biasanya terjadi pada orang dengan urine yang bersifat alkali. Batu asam urat biasanya terjadi pada orang dengan kadar asam urat yang tinggi dalam darah dan urine. Sedangkan, batu sistin biasanya disebabkan oleh kondisi tertentu yang menghasilkan kristal sistin yang berlebihan dalam urine.
Penting bagi seseorang untuk mengetahui jenis batu ginjal yang dialaminya karena penanganannya berbeda-beda tergantung pada jenis batu ginjal tersebut.
Mengobati Batu Ginjal
Batu ginjal adalah kondisi medis yang cukup umum terjadi, dan biasanya membutuhkan pengobatan agar dapat disembuhkan dengan tepat. Pengobatan yang umum diberikan oleh dokter untuk mengatasi batu ginjal bergantung pada ukuran dan tingkat keparahan batu tersebut.

Beberapa jenis pengobatan yang bisa diberikan antara lain adalah :
- konsumsi obat-obatan,
- terapi pencairan batu, dan
- operasi pengangkatan batu ginjal jika diperlukan.
Namun, selain pengobatan medis konvensional, terdapat juga pengobatan alternatif yang dapat dilakukan untuk mengobati batu ginjal.
Beberapa pengobatan alternatif yang umumnya digunakan adalah konsumsi buah-buahan dan sayuran kaya vitamin C, minum banyak air putih, dan melakukan beberapa jenis olahraga untuk membantu menyembuhkan batu ginjal. Meskipun begitu, sebaiknya konsultasikan dahulu dengan dokter sebelum mencoba pengobatan alternatif, terutama jika batu ginjal Anda dalam kondisi yang parah.
Beberapa jenis pengobatan alternatif juga dapat membantu mengatasi batu ginjal, seperti:
1. Terapi buah cranberry
2. Konsumsi jus lemon atau cuka sari apel
3. Mengkonsumsi ekstrak kulit manggis
4. Terapi pijat refleksi
5. Terapi akupunktur
6. Konsumsi infused water dari sayuran dan buah-buahan tertentu
7. Terapi yoga atau meditasi.
Diet Batu Ginjal
Diet Batu Ginjal merupakan suatu cara terapi yang sangat penting untuk penderita batu ginjal. Dalam diet ini, penderita perlu mengonsumsi makanan yang rendah oksalat sekaligus meningkatkan jumlah kalsium yang diserap dari makanan. Jika kebutuhan kalsium tidak tercukupi, penderita dapat mengonsumsi suplemen kalsium yang telah diresepkan oleh dokter.

Selain itu, penderita juga harus menerapkan pola hidup sehat, seperti melakukan aktivitas fisik secara teratur, menghindari stres, dan tidur cukup. Makanan yang sebaiknya dihindari bagi seseorang yang mengalami masalah dengan batu ginjal adalah makanan yang tinggi oksalat, seperti bayam, coklat, dan teh hitam. Sebaliknya, diet yang sehat dan disarankan bagi penderita batu ginjal adalah diet yang rendah oksalat dan tinggi serat, seperti buah-buahan, sayuran hijau, gandum utuh, dan daging tanpa lemak.
Mengatasi masalah batu ginjal dapat dihindari dengan membatasi konsumsi makanan yang tidak diizinkan dan mengatur pola makan yang sehat serta mengonsumsi makanan yang dianjurkan bagi penderita batu ginjal.
Pencegahan Batu Ginjal
Bagaimana cara mempertahankan kesehatan ginjal dan mencegah terjadinya batu ginjal?
Untuk mempertahankan kesehatan ginjal dan mencegah terjadinya batu ginjal, ada beberapa cara yang perlu dilakukan. Salah satunya adalah dengan mencegah agar penyakit batu ginjal tidak kambuh lagi. Caranya adalah dengan menghindari makanan dan minuman yang dapat memicu terjadinya batu ginjal seperti makanan yang terlalu asin, terlalu banyak garam, dan terlalu banyak protein hewani.
Selain itu, hindari juga minuman yang mengandung kadar gula dan kafein yang tinggi seperti minuman bersoda. Melakukan aktivitas yang baik juga diperlukan untuk menjaga kesehatan ginjal. Aktivitas yang dapat dilakukan antara lain olahraga, mengurangi stres, dan tidur yang cukup. Disamping itu, penting juga untuk menjaga kadar air dalam tubuh agar tidak dehidrasi karena kurangnya asupan air dapat menyebabkan terbentuknya batu ginjal.
Batu ginjal seringkali terbentuk karena kekurangan zat yang mencegah kristal. Hal ini menyebabkan perubahan dalam proses pencernaan dan dapat memicu pembentukan batu struvite pada saluran kemih. Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk mencegah terjadinya batu ginjal agar tidak kambuh lagi. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan meningkatkan konsumsi cairan dan menghindari makanan yang mengandung oksalat tinggi seperti bayam, selada, atau stroberi. Selain itu, menjaga aktivitas fisik secara teratur juga merupakan tindakan yang baik untuk menjaga kesehatan ginjal.
Menghindari kebiasaan merokok atau mengonsumsi minuman beralkohol secara berlebihan juga dapat membantu mengurangi risiko terjadinya penyakit batu ginjal.
Dengan adanya perhatian dan tindakan yang tepat, diharapkan dapat mencegah terjadinya penyakit batu ginjal dan menjaga kesehatan ginjal secara optimal.
Baca Juga : Penyakit Batu ginjal : gejala, penyebab, pengobatan, operasi untuk mengatasinya
Kesimpulan
Batu ginjal adalah kondisi medis umum yang dapat menyebabkan rasa sakit dan bahkan dapat membahayakan kesehatan seseorang. Batu ginjal terbentuk ketika kadar mineral di dalam urin terlalu tinggi dan terendap di dalam ginjal. Gejala utama dari penyakit ini adalah nyeri di sekitar pinggang dan perut, sakit saat buang air kecil, dan darah dalam urin. Faktor risiko termasuk dehidrasi, obesitas, kelebihan konsumsi vitamin D, konsumsi makanan kaya kalsium, oksalat, dan purin, serta riwayat keluarga.
Jenis makanan yang dapat meningkatkan risiko pembentukan batu ginjal termasuk makanan tinggi oksalat, sodium, protein hewani, dan gula. Faktor lingkungan seperti kurangnya asupan air putih, diet tidak seimbang, dan kurang aktivitas fisik juga dapat meningkatkan risiko terbentuknya batu ginjal. Selain itu, beberapa kondisi medis seperti diabetes, obesitas, penyakit ginjal, serta obat-obatan tertentu juga dapat mempengaruhi risiko pembentukan batu ginjal.
Gejala batu ginjal antara lain nyeri pinggang yang terus menerus, sakit saat berkemih, demam dan menggigil, serta mual dan muntah. Diagnosis batu ginjal biasanya melibatkan pemeriksaan fisik, laboratorium, radiologi, pencitraan nuklir, dan tes endoskopik.
Jenis batu ginjal meliputi batu oksalat kalsium, batu fosfat, batu asam urat, dan batu sistin. Masing-masing jenis batu ginjal ini memiliki penanganan yang berbeda-beda. Pengobatan batu ginjal bergantung pada ukuran dan tingkat keparahan batu tersebut.
Untuk mencegah pembentukan batu ginjal, dianjurkan untuk menjalani gaya hidup sehat, termasuk berolahraga secara rutin, mengonsumsi diet seimbang, dan minum cukup air. Menghindari makanan tinggi oksalat, garam, dan protein hewani, serta membatasi konsumsi gula juga dapat membantu mencegah pembentukan batu ginjal. Jika mengalami gejala batu ginjal, sebaiknya segera mencari perawatan medis untuk mencegah komplikasi.
Q&A
Q: Apa itu batu ginjal?
A: Batu ginjal adalah endapan yang terbentuk dari mineral dan garam di dalam ginjal atau saluran kemih, seperti ureter dan uretra.
Q: Apa yang menjadi penyebab batu ginjal?
A: Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko pembentukan batu ginjal adalah kurang minum air putih, pola makan yang tidak sehat, kurang aktivitas fisik, serta riwayat keluarga yang juga mengalami penyakit batu ginjal.
Q: Apa saja gejala dari penyakit batu ginjal?
A: Beberapa gejala yang sering muncul ketika mengalami penyakit batu ginjal antara lain nyeri hebat di bagian bawah pinggang, sakit saat buang air kecil, urine berwarna pink atau merah, mual dan muntah.
Q: Apakah batu ginjal bisa mengakibatkan kerusakan pada ginjal?
A: Ya, batu ginjal yang tidak segera ditangani dapat menyebabkan kerusakan pada ginjal.
Q: Apa cara mencegah agar tidak terkena penyakit batu ginjal?
A: Beberapa cara mencegah penyakit batu ginjal adalah dengan mengonsumsi cukup air putih (minimal 2 liter per hari), menghindari makanan yang dapat meningkatkan risiko pembentukan batu ginjal seperti makanan yang mengandung oksalat dan garam, serta rajin berolahraga.
Q: Bagaimana cara mengobati batu ginjal?
A: Cara pengobatan untuk batu ginjal berbeda-beda tergantung pada ukuran batu dan gejala yang ditimbulkan. Beberapa cara mengobati batu ginjal adalah dengan menggunakan obat-obatan, operasi sayatan atau dengan teknik cangkok sederhana seperti URS (Ureterorenoscopy).
Q: Apa jenis batu ginjal yang paling umum?
A: Batu kalsium adalah jenis batu ginjal yang paling sering dijumpai pada pasien dengan penyakit batu ginjal.
Q: Apa itu batu struvit?
A: Batu struvit adalah jenis batu ginjal yang terbentuk akibat adanya infeksi pada saluran kemih seperti ureter atau ginjal. Batu ini kerap kali mengalami pertumbuhan yang cepat dan dapat mengakibatkan kerusakan ginjal jika tidak segera ditangani.
Q: Apa yang harus dilakukan jika terkena penyakit batu ginjal?
A: Jika mengalami gejala penyakit batu ginjal, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter atau ahli medis yang dapat memberikan pengobatan dan penanganan yang tepat. Jangan mencoba untuk mengeluarkan batu ginjal sendiri tanpa pengawasan medis karena dapat mengakibatkan kerusakan pada saluran kemih.
Q: Apakah semua batu ginjal dapat dipecahkan?
A: Tidak semua ukuran batu ginjal dapat dipecahkan menggunakan teknik pengobatan tertentu. Namun, kebanyakan jenis batu ginjal dapat dipecahkan dengan teknologi modern seperti litotripsi extracorporeal shock wave (ESWL), operasi sayatan atau URS.
Q: Bagaimana cara memeriksa apakah seseorang memiliki batu ginjal?
A: Untuk memeriksa apakah seseorang memiliki batu ginjal, dokter dapat melakukan pemeriksaan urine, sinar X, CT scan atau ultrasound guna menentukan ukuran dan lokasi batu ginjal yang ada dalam tubuh pasien.
Sumber bacaan lainnya :
Berikut adalah tiga sumber ilmiah tentang bahaya batu ginjal :
- “Kidney Stones: Symptoms and Causes”
- Link: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/kidney-stones/symptoms-causes/syc-20355755
- This article from Mayo Clinic discusses the symptoms and causes of kidney stones. It provides a comprehensive overview of the condition, including the different types of kidney stones, the symptoms associated with them, and the complications that can arise from untreated kidney stones.
- “Complications of Kidney Stones”[1]
- Link: [PDF] https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/kemas/article/viewFile/1793/1984
- This journal article discusses the complications that can arise from kidney stones. It highlights the importance of early diagnosis and treatment to prevent complications such as urinary tract infections, kidney damage, and sepsis.
- “Oral Manifestations in Chronic Kidney Disease Patients Undergoing Hemodialysis”[3]
- Link: [PDF] http://jurnal.unprimdn.ac.id/index.php/PrimaJODS/article/download/2675/1708
- This research study focuses on the oral manifestations in chronic kidney disease patients undergoing hemodialysis. Although it does not directly discuss the dangers of kidney stones, it provides insights into the complications associated with kidney disease.
Sumber-sumber ini memberikan informasi yang berguna mengenai gejala, penyebab, dan komplikasi yang berhubungan dengan batu ginjal. Memahami faktor-faktor ini dapat membantu dalam pencegahan dan pengelolaan batu ginjal. Penting untuk berkonsultasi dengan profesional perawatan kesehatan untuk saran pribadi tentang pengobatan dan pengelolaan batu ginjal.
Citations:
[1] https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/kemas/article/viewFile/1793/1984
[2] https://gudangnya4.rssing.com/chan-58630524/all_p1.html
[3] http://jurnal.unprimdn.ac.id/index.php/PrimaJODS/article/download/2675/1708
[4] https://perpustakaan.rsmoewardi.com/index.php?bid=245&fid=198&p=fstream-pdf
[5] https://jurnal.globalhealthsciencegroup.com/index.php/JPPP/article/view/1073
[6] https://jurnalsoreang.pikiran-rakyat.com/gaya-hidup/pr-1015709877/manfaat-air-kelapa-hijau-untuk-menghancurkan-batu-ginjal