Penyakit Batu ginjal : gejala, penyebab, pengobatan, operasi untuk mengatasinya
Penyakit batu ginjal : gejala, penyebab, pengobatan, dan operasi — Penyakit Batu ginjal menjadi salah satu penyakit di bidang urologi yang sangat sering dijumpai. Pastikan anda membaca tulisan dr. Andika, SpU agar tahu betul tentang batu ginjal
Table of Contents
Pengertian Penyakit Batu Ginjal
Batu ginjal atau nefrolitiasis merupakan salah satu penyakit yang paling sering terjadi pada ginjal. Penyakit ini berupa adanya batu yang berasal dari mineral dan garam pada ginjal atau saluran kemih. Penumpukan mineral di saluran kencing inilah yang menjadi cikal bakal batu ginjal terbentuk.

Penyebab Penyakit Batu Ginjal
Penyakit batu ginjal bisa terjadi karena ada endapan mineral di ginjal. Faktor yang mempengaruhi terbentuknya batu pada ginjal sangatlah beragam, mencakup :
- Faktor yang berasal dari dalam tubuh, termasuk di dalamnya adalah riwayat penyakit dan adanya bakat / genetik batu dari orang tua. Faktor yang berasal dari dalam tubuh manusia adalah adanya kelainan bentuk ginjal. Banyak kelainan bentuk ginjal yang menjadi rentan pembentukan batu seperti ginjal tapal kuda, dan pembengkakan ginjal bawaan. Atau kamu punya penyakit-penyakit bawaan lain yang memang sangat rentan terkena batu.
- Faktor yang berasal dari luar tubuh. Contohnya adalah kamu bekerja di tempat panas yang menyebabkan keringat banyak sehingga kencing kamu menjadi sangat pekat. Hal ini tentu jadi faktor pembentuk batu. Gaya hidup yang sangat berkaitan dengan batu ginjal adalah kurang minum. Selain itu banyak makanan-makanan yang mengandung oksalat dan mineral tinggi yang menjadi pemicu batu.

Baca Juga : Waspadai Bahaya Batu Ginjal: 10 Penyebab dan Cara Mengobatinya
Jenis-jenis batu ginjal

Jenis batu ginjal dikelompokkan berdasarkan jenis batu yang terbentuk. Jenis-jenis penyakit ini yaitu:
- Batu kalsium oksalat (75% kasus). Jenis batu ini adalah jenis batu tersering. Oksalata banyak ditemukan pada buah-buahan dan sayuran.
- Batu kalsium fosfat (15% kasus) Batu ini umum umum pada orang dengan penyakit metabolik dan pengguna obat-obatan pereda migrain atau kejang
- Batu asam urat (8% kasus) Batu ini dapat umum pada orang yang kehilangan banyak cairan tubuh akibat malabsorpsi atau diare kronis. Orang dengan penyakit gout serta mendapatkan terapi kanker juga mungkin mengalami batu ginjal jenis ini.
- Batu struvit (1% kasus). Terbentuknya batu ginjal jenis ini sering pada orang dengan infeksi saluran kemih. Umumnya batu dapat berkembang cepat dan membesar. Batu ginjal jenis ini lebih sering terjadi pada perempuan dibandingkan laki-laki.
- Batu sistin (<1% kasus). Batu ini dijumpai pada orang dengan penyakit bawaan atau genetik seperti sistinuria.
Gejala Penyakit Batu Ginjal

Awalnya, penyakit ini tidak memunculkan gejala jika ukuran batu masih kecil. Nyeri pinggang akibat otot juga dapat menimbulkan sakit menyerupai batu. Namun, pada umumnya ciri-ciri batu ginjal atau saluran kemih dapat mengalami gejala yang menimbulkan hal-hal berikut:
- Kolik ginjal, ditandai dengan nyeri kram hebat dan tidak hilang meskipun berganti posisi
- Sakit yang tajam pada pinggang belakang
- Sakit saat buang air kecil
- Kencing berdarah
- Mual dan muntah
- Demam
- Anyang-anyangan (rasa tak lampias saat kencing)

Diagnosis Penyakit Batu Ginjal
Sebelum melakukan pemeriksaan fisik, dokter akan melakukan wawancara dengan melihat riwayat penyakit, kondisi medis lain, penggunaan obat-obatan, serta informasi lainnya. Riwayat infeksi saluran kemih penting diketahui untuk memperkirakan jenis batu yang terbentuk. Setelah itu, pemeriksaan fisik dilakukan untuk mengkonfirmasi keluhan yang Anda rasakan.
- Pemeriksaan USG atau CT Scan. Ada dua pemeriksaan radiologis yang paling sering di minta. Pemeriksaan sederhana berupa pemeriksaan USG. Jika memang ada kelainan dari USG, biasanya akan dikonfirmasi dengan pemeriksaan CT Scan.
- Analisis batu. Pemeriksaan ini sering digunakan untuk menentukan pengobatan dan pencegahan batu ginjal. Dokter mungkin menyarankan Anda untuk menyaring urin untuk mengumpulkan batu.
- Pemeriksaan tes urin (urinalisis). Pemeriksaan dilakukan dengan mengambil sampel urin Anda untuk dilakukan analisa secara fisik, kimiawi, dan mikroskopik urin. Urinalisis atau tes urine dilakukan untuk mengetahui adanya perubahan pada pH urine, apakah ada kristal di urin yang mengindikasikan ada nya batu atau ada bakal batu di urin anda, atau apakah ada infeksi di urin
- Tes kadar mineral darah. Tes ini juga penting untuk mengetahui kadar mineral dalam tubuh, kadar fosfat, magnesium, natrium, maupun kalium.


Pengobatan Batu Ginjal

Obat batu ginjal di apotik bermacam-macam. Ada yang memang khusus untuk batu ginjal, ada yang hanya menghilangkan gejala saja. Umumnya, batu ginjal berukuran kurang dari 4 mm akan keluar dengan sendirinya bersama urin. Batu berukuran sangat kecil mungkin akan keluar dalam beberapa minggu.
Makanan dan Minuman untuk Batu Ginjal
- Minum air putih. Meskipun sangat mudah di dapat, jangan remehkan efek minum yang banyak untuk menyembuhkan batu ginjal. Anda sebaiknya konsumsi cairan 2 liter – 2,5 liter per hari. Cara paling mudah untuk melihat kecukupan air minum anda adalah dengan melihat warna kencing yang anda keluarkan tiap hari. Pastikan kencing yang keluar berwarna kuning jernih dan jangan sampai kuning pekat
- Jus lemon. Jus lemon mengandung sitrat yang sangat tinggi. Sitrat adalah senyawa penting untuk pencegah batu. Sitrat bekerja dengan cara menghambat mineral-mineral pembentuk batu ginjal untuk saling mengumpul.
- Jus kemangi. Kemangi diketahui memiliki kandungan asam asetat. Selain itu, jus kemangi juga mengandung antioksidan dan anti-inflamasi yang cukup tinggi dan memiliki efek yang sangat baik untuk ginjal anda.
- Sari cuka apel. Mirip dengan jus kemangi, sari cuka apel diketahui memiliki kandungan asam asetat yang tinggi. Dari penelitian menunjukkan bahwa, sari cuka apel dapat mengurangi jumlah mineral urin yang keluar dan juga membuat sitrat urin menjadi lebih tinggi.
ESWL Batu Ginjal
ESWL adalah salah satu terapi batu yang paling umum di pakai. ESWL menggunakan gelombang getaran yang dipancarkan oleh suatu alat ke pinggang pasien dan dengan teknik tertentu gelombang tersebut di fokuskan ke titik batu yang paling keras.

Pengobatan Batu Ginjal dengan Operasi
Terapi untuk batu ginjal seringkali memerlukan kombinasi medis dan tindakan bedah. Perawatan yang lebih spesifik dipengaruhi dengan lokasi batu, luasnya sumbatan, serta pertimbangan klinis lain.
- Teknik pembedahan terbuka batu ginjal. Ini adalah teknik yang paling kuno, tetapi dianggap masih sangat efektif terutama untuk batu yang sangat besar. Selain itu, jika fasilitas alat kesehatan di rumah sakit tak mumpuni, biasanya pembedahan adalah satu-satunya cara mengeluarkan batu ginjal. Biasanya diperlukan lama rawat sekitar 4-5 hari.

- URS dan RIRS teropong laser batu ginjal. Alat teropong dimasukkan ke uretra yang ada di pasien. Hal ini berarti setelah tindakan ini, tidak akan ditemui luka di kulit. Dengan kemajuan teknologi, teropong ini menjadi sangat populer. Pasien juga merasa sangat nyaman karena tidak ada luka sama sekali di kulitnya.

- Tindakan nefrolitotomi perkutan (Percutaneous nephrolithotomy; PCNL). PCNL adalah tindakan pengeboran ginjal untuk memasukkan kamera dan alat pemecah batu dari pinggang pasien. Alat pemecah batu dimasukkan dengan bantuan sinar X di kamar operasi. Karena alat yang masuk relatif kecil, kurang lebih lebar nya 1,5 cm, maka luka di kulit pasien juga sangat kecil. Coba kamu bandingkan dengan operasi terbuka yang luka operasinya mencapai 15 cm.

Pencegahan Batu Ginjal
Penyakit batu ini mungkin dapat terjadi lagi jika tidak diberikan pencegahan yang tepat. Oleh karena itu, dokter akan menyarankan Anda untuk mengubah gaya hidup anda agar fungsi ginjal dan tidak terjadi kerusakan ginjal, di antaranya:
- Mengonsumsi air putih sebanyak 2,5-3 liter per hari
- Pilih minuman dengan pH netral seperti air putih atau susu
- Monitoring seberapa banyak Anda buang air kecil serta warna urine Anda
- Hindari asupan suplemen vitamin secara berlebihan
- Perbanyak konsumsi sayuran, buah-buahan, dan serat
- Kurangi konsumsi garam dan protein hewani
- Pertahankan indeks massa tubuh (IMT) Anda pada rentang normal, yaitu 18,5-23 kg/m2
- Anda juga disarankan untuk rutin berolahraga setidaknya 2-3 kali per minggu serta menghindari stres
FAQ
Apa yang dirasakan penderita batu ginjal?
Penderita batu ginjal biasanya mengalami nyeri intens yang berasal dari ureter yang terinfeksi. Nyeri ini sering disebut colic nephritic akut (CNA). Nyeri ini biasanya berlangsung selama beberapa menit hingga beberapa jam dan lokasinya di daerah pinggang atau punggung bagian bawah. Selain nyeri, beberapa gejala lain yang mungkin dialami penderita batu ginjal adalah seperti nyeri saat buang air kecil, perubahan warna dan konsistensi urin, demam, sakit kepala, mual dan muntah.
Batu ginjal disebabkan dari apa?
Batu ginjal biasanya disebabkan oleh penumpukan mineral dan garam dalam urin yang membentuk kristal. Faktor-faktor seperti dehidrasi, makanan tinggi garam atau oksalat, riwayat keluarga, dan kondisi medis tertentu dapat meningkatkan risiko batu ginjal.
Apakah batu ginjal bisa sembuh dengan sendirinya?
Batu ginjal kecil biasanya dapat dikeluarkan dari tubuh secara alami melalui saluran kemih tanpa pengobatan khusus. Namun, batu ginjal yang lebih besar atau yang menyebabkan gejala yang parah mungkin membutuhkan perawatan medis.
Batu ginjal tidak boleh minum apa?
Untuk mencegah pembentukan batu ginjal, sebaiknya hindari minuman yang mengandung oksalat tinggi, seperti teh hitam, kopi, minuman berkarbonasi, dan minuman dengan tambahan gula. Penting untuk minum banyak air untuk menjaga tubuh terhidrasi.
Berapa lama bisa sembuh dari batu ginjal?
Waktu yang dibutuhkan untuk sembuh dari batu ginjal bervariasi tergantung pada ukuran batu, jenis perawatan yang diberikan, dan respons tubuh individu terhadap pengobatan. Beberapa batu ginjal dapat dikeluarkan dalam beberapa minggu, sementara yang lain mungkin membutuhkan waktu berbulan-bulan.
Referensi dan bahan bacaan lainnya:
- Mayoclinic. Kidney stones. Diakses pada 10 Januari 2021.
- European urological associations. Kidney and ureteral stones. Diakses pada 8 Januari 2021.
- Alelign T, Petros B. Kidney Stone Disease: An Update on Current Concepts. Adv Urol. 2018 Feb 4;2018:3068365.
- Aggarwal, Ramesh, et al. “Renal stones: A clinical review.” EMJ Urol 5.1 (2017): 98-103.
- Amerincan urological associations. Kidney stones medical management. Diakses pada 3 Januari 2021
- Fauzi A, Putra MMA. Nefrolitiasis. Majority. 2016 Apr [cited 2021 Jan 6]; 5(2):69-73.
- Jameson JL, Loscalzo J. Harrison’s nephrology and acid-base disorders. 2nd ed. New York: McGraw-Hill Ed; 2013. Pg95-98.
Sungguh artikel yg bermanfaat dokter. Penjelasannya sangat lenkap dan mudah dipahami.
Mantap dokter
Artikel yang sangat jelas dan informatif sekali.. Terimakasih
Terima kasih atas kunjungannya