Batu ginjal : gejala, penyebab, obat, dan operasi — Batu ginjal menjadi salah satu penyakit di bidang urologi yang sangat sering dijumpai. Pastikan anda membaca tulisan dr. Andika, SpU agar tahu betul tentang batu ginjal
Batu ginjal ini mencapai 75% tindakan operasi urologi. Tidak mengherankan, Indonesia memiliki pasien batu ginjal yang sangat banyak. Iklim Indonesia yang cukup panas dan kebiasaan masyarakat kita yang kurang minum turut berkontribusi pada tingginya kejadian batu ginjal di masyarakat.
Selain itu, faktor lain adalah kualitas air di sekitar kita juga berkontribusi pada kejadian batu ginjal yang sangat tinggi.

Untuk memahami mengenai batu ginjal, simak postingan berikut.
Gambaran tentang batu ginjal dan batu saluran kemih
Batu ginjal atau nefrolitiasis merupakan salah satu penyakit yang paling sering terjadi pada ginjal. Penyakit ini berupa adanya batu yang terbentuk dari mineral dan garam pada ginjal atau saluran kemih.
Batu ini terdiri dari kristal zat seperti kalsium dan oksalat serta matriks organik yang juga dapat menyumbat saluran kemih (urolitiasis), baik saluran kencing bawah (ureter) maupun kandung kemih. Selain peran mineral-mineral yang membentuk batu, batu juga biasanya mengandung komponen zat organik.
Pernahkah kamu memasukkan garam di dalam air? Awalnya garam ini larut dan sama sekali tak terlihat. Kemudian kamu menambahkan terus menerus garamnya dan akhirnya ada serpihan serpihan garam yang terlihat mengendap dan tak terlarut.
Di dalam tubuh manusia, garam yang tak larut ini diikat oleh materi organik ini seperti karbohidrat, protein, dan lemak. Jadi, batu yang terjadi di saluran kemih manusia ini merupakan paduan mineral yang mengendap dan di lem oleh materi organik tadi.

Penyebab batu ginjal
Seperti yang sebelumnya di bahas. Batu terbentuk karena ada endapan material yang kemudian di lem oleh suatu zat organik seperti protein. Proses terjadinya batu sederhananya seperti itu, tetapi ada faktor yang berkontribusi dan menjadi penyebab batu.
Faktor yang mempengaruhi terbentuknya batu pada ginjal maupun saluran kemih beragam, mencakup :
- Faktor yang berasal dari dalam tubuh (atau biasa dikenal dengan istilah faktor intrinsik), termasuk di dalamnya adalah riwayat penyakit dan adanya bakat / genetik batu dari orang tua.
Faktor yang berasal dari dalam tubuh manusia adalah adanya kelainan bentuk ginjal. Banyak kelainan bentuk ginjal yang menjadi rentan terbentuk batu seperti ginjal tapal kuda, dan pembengkakan ginjal bawaan.
Atau kamu punya penyakit-penyakit bawaan lain yang memang sangat rentan terkena batu. - Faktor yang berasal dari luar tubuh (atau biasa kita kenal dengan istilah faktor ekstrinsik). Faktor ini termasuk di dalamnya atau faktor lingkungan. Contohnya adalah kamu bekerja di tempat panas yang menyebabkan keringat banyak sehingga kencing kamu menjadi sangat pekat.
Hal ini tentu jadi penyebab batu. Gaya hidup yang sangat berkaitan dengan batu ginjal adalah kurang minum. Selain itu banyak makanan-makanan yang mengandung oksalat dan asam urat tinggi yang menjadi pemicu batu.
Berbagai macam jenis batu ginjal
Komposisi urin mempengaruhi terbentuknya batu. Beberapa faktor yang mempengaruhi komposisi urin dan berujung pada penentuan jenis batu yang terbentuk, seperti zat pemicu di dalam darah berupa asam urat atau natrium, jumlah kandungan yang menghambat pembentukan batu, serta tingginya komponen yang membentuk batu.
Jenis batu ginjal dan saluran kemih dikelompokkan berdasarkan jenis batu yang terbentuk. Jenis-jenis penyakit ini yaitu:

Batu kalsium oksalat (75% kasus)
Jenis batu ini adalah jenis batu tersering. Oksalat merupakan zat yang dibentuk setiap hari oleh organ hati atau diserap dari makanan. Zat ini juga banyak ditemukan pada buah-buahan dan sayuran.
Kadar kalsium maupun oksalat yang tinggi juga dipengaruhi konsumsi vitamin D. Jika kalsium dan fosfat yang tinggi di urin bersatu, terbentuklah batu jenis kalsium oksalat.
Baca lebih lanjut : Mengenal batu ginjal kalsium oksalat
Batu kalsium fosfat (15% kasus)
Batu ini umum terbentuk pada orang dengan penyakit metabolik dan pengguna obat-obatan pereda migrain atau kejang
Batu asam urat (8% kasus)
Batu ini dapat terbentuk pada orang yang kehilangan banyak cairan tubuh akibat malabsorpsi atau diare kronis. Orang dengan penyakit asam urat serta mendapatkan terapi kanker juga mungkin mengalami batu ginjal jenis ini.
Bacaan lanjutan : Batu ginjal asam urat
Batu struvit (1% kasus)
Jenis batu ini seringkali terbentuk pada orang dengan infeksi saluran kemih disebabkan bakteri Proteus mirabilis. Umumnya batu dapat berkembang cepat dan membesar. Batu ginjal jenis ini lebih sering terjadi pada perempuan dibandingkan laki-laki.
Batu sistin (<1% kasus)
Batu ini terbentuk pada orang dengan penyakit bawaan atau genetik seperti sistinuria.
Penyakit batu pada ginjal dan saluran kemih dapat terjadi pada berbagai kalangan usia dengan kelompok tertinggi pada rentang usia 20-49 tahun.
Terbentuknya batu ini lebih sering terjadi pada laki-laki dibandingkan perempuan dengan perkiraan persentase kasus 13% dan 7% pada usia dewasa.
Penyakit ini juga lebih umum terjadi pada penderita diabetes dan obesitas. Keberadaan batu pada ginjal maupun saluran kemih dapat memicu sumbatan yang dapat mengarah kepada kerusakan jika tidak tertangani dengan baik.
Gejala batu ginjal

Gejala yang dialami penderita batu ginjal dapat beragam, tergantung kepada lokasi, ukuran, serta bentuk batu.
Awalnya, penyakit ini tidak memunculkan gejala jika ukurannya masih kecil. Namun, pada umumnya penderita batu ginjal atau saluran kemih dapat mengalami gejala:
- Kolik ginjal, ditandai dengan nyeri kram hebat dan tidak hilang meskipun berganti posisi
- Nyeri tajam pada pinggang belakang
- Nyeri saat buang air kecil
- Kencing berdarah
- Mual dan muntah
- Demam
- Anyang-anyangan (rasa tak lampias saat kencing)
Apabila Anda mengalami gejala tersebut, disarankan agar segera mendatangi dokter urologi terdekat untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Bacaan lanjutan : Gejala dan tanda batu ginjal
Tanda fisik seorang mengalami batu ginjal
Sebelum melakukan pemeriksaan fisik, dokter akan melakukan wawancara dengan melihat riwayat penyakit, kondisi medis lain, penggunaan obat-obatan, serta informasi lainnya.
Riwayat penyakit asam urat dan infeksi saluran kemih penting diketahui untuk memperkirakan jenis batu yang terbentuk. Setelah itu, pemeriksaan fisik dilakukan untuk mengkonfirmasi gejala yang Anda rasakan.
Pemeriksaan fisik umum
Pemeriksaan fisik umum biasanya dilakukan meliputi pengukuran tekanan darah dan nadi Anda. Pemeriksaan yang lain biasanya meliputi pemeriksaan apakah anda mengalami pucat atau tidak. Pada kondisi kerusakan ginjal parah, biasanya disertai dengan anemia (kekurangan sel darah merah berat).
Pemeriksaan fisik khusus batu ginjal
Setelah itu dilakukan pemeriksaan fisik yang spesifik untuk batu ginjal. Biasanya dokter urologi mencoba meraba ginjal anda. Pada keadaan normal, ginjal tidak teraba dari luar tubuh.
Akan tetapi, jika ginjal sudah dapat diraba dari luar tubuh, artinya ada kelainan di ginjal anda berupa pembengkakan ginjal atau bahkan tumor di ginjal.
Pemeriksaan fisik untuk menilai nyeri pada pinggang belakang berupa tes nyeri ketok di area pinggang dan pemeriksaan fisik lain. Nyeri ketok dikerjakan oleh seorang spesialis urologi bekasi dengan cara
- Memeriksa anda dalam posisi duduk / berdiri
- Menentukan area proyeksi ginjal, biasanya berada di pinggang kanan dan kiri tepat di bawah iga terakhir
- Dokter akan menempatkan tangan kiri nya di pinggang Anda
- Setelah itu dokter anda akan mengetok pinggang anda dengan tangan kanannya
- Jika anda merasakan nyeri, biasanya menunjukkan adanya tanda kelainan ginjal berupa sumbatan pada ginjal

Nyeri dan sumbatan yang Anda alami dapat disebabkan oleh batu yang sudah memasuki ureter atau menutup sambungan yang disebut ureteropelvis.
Pemeriksaan tambahan (laboratorium maupun radiologis)
Pemeriksaan tambahan biasanya akan disarankan oleh dokter ahli urologi. Pemeriksaan ini bertujuan untuk
- Memastikan diagnosa kelainan ginjal anda
- Mencari faktor resiko mengapa anda mengalami kelainan tersebut
- Melihat apakah kondisi kesehatan anda secara umum baik jika perlu tindakan yang lebih lanjut
Beberapa pemeriksaan tambahan yang akan dokter urologi minta antara lain
Pemeriksaan radiologis
Ada dua pemeriksaan radiologis yang paling sering di minta. Pemeriksaan sederhana berupa pemeriksaan USG. Jika memang ada kelainan dari USG, biasanya akan dikonfirmasi dengan pemeriksaan CT Scan.
Pemeriksaan seperti USG atau CT scan tanpa kontras dapat menjadi pilihan untuk mengetahui lokasi dan ukuran batu yang menyumbat ginjal maupun saluran kemih. Prosedur ini juga umumnya digunakan untuk menentukan tata laksana pengobatan, khususnya untuk tindakan bedah.
USG ginjal dan kandung kemih
USG merupakan kepanjangan dari ultrasonografi. Pemeriksaan ini menggunakan gelombang suara dengan frekuensi yang sangat cepat untuk menggambarkan kondisi organ dalam manusia.
Mungkin Anda cukup familiar dengan USG yang dikerjakan untuk melihat janin dalam kandungan. Pemeriksaannya persis sama dengan yang dikerjakan dengan ibu hamil.
Dengan bantuan USG, dokter urologi akan menentukan apakah
- Ukuran ginjal ada dalam keadaan sehat
- Apakah ada pembengkakana di ginjal
- Terdapat batu di ginjal, dan kalau ada ukurannya berapa
- Kelainan lain yang mungkin terlihat di ginjal seperti : kista ginjal, tumor ginjal, dan lain- lain.

Baca juga : USG urologi untuk mengetahui kelainan ginjal
Pemeriksan CT Scan
Pemeriksaan CT Scan untuk batu ginjal adalah pemeriksaan yang paling akurat saat ini, bahkan tingkat akurasinya mencapai 100%. Batu-batu kecil pun bisa terlihat dengan pemeriksaan ini.
Dokter urologi biasanya akan meminta pemeriksaan ini jika memang dari USG didaptkan kelainan. CT scan berguna untuk mengetahui ukuran spesifik batu yang ada di ginjal, serta mengetahui kondisi ginjal dan organ-organ lain di sekitar ginjal. CT scan juga dapat memprediksi kekerasan batu karena kekerasan batu ini nantinya menentukan jenis terapi yang dokter urologi pilih.

Analisis batu
Pemeriksaan ini sering digunakan untuk menentukan pengobatan dan pencegahan batu ginjal atau saluran kemih. Dokter mungkin menyarankan Anda untuk menyaring urin untuk mengumpulkan batu.
Selanjutnya, dokter akan menganalisa jenis batu yang keluar bersama urin. Analisis ini setidaknya harus dilakukan sekali jika ditemukan batu pada urin.
Baca juga : Batu kalsium & batu asam urat
Selain analisa batu dari urin yang keluar, pemeriksaan ini juga biasanya di minta saat batu telah keluar pasca operasi. Ini bertujuan untuk menentukan jenis batu yang kamu alami dan bagaimana pencegahan lanjutan agar dikemudian hari tak terjadi batu lagi.
Pemeriksaan tes urin (urinalisis)
Pemeriksaan dilakukan dengan mengambil sampel urin Anda untuk dilakukan analisa secara fisik, kimiawi, dan mikroskopik urin. Urinalisis atau tes urine dilakukan untuk mengetahui adanya perubahan pada pH urine, apakah ada kristal di urin yang mengindikasikan ada nya batu atau ada bakal batu di urin anda, atau apakah ada infeksi di urin.
Selain itu, pemeriksaan urin sewaktu juga biasanya melihat apakah ada darah di urin. Jika ada darah di urin menunjukkan adanya kelainan di saluran kencing dan mengarah ke batu.
Ada juga pemeriksaan yang lebih spesifik yakni pemeriksan urin tampung 24 jam. Ini berguna untuk mengukur secara spesifik jenis dan kadar mineral urin anda. Mineral urin yang tercatat akan digunakan sebagai pertimbangan modifikasi makanan yang anda harus lakukan.
Contohnya adalah jika oksalat di urin anda terlampau berlebibah, dokter gizi akan menyarankan untuk mengurangi makanan dan minuman yang mengandung oksalat tinggi.
Tes kadar mineral darah
Tes ini juga penting untuk mengetahui kadar mineral dalam tubuh, seperti kalsium darah, kadar fosfat, magnesium, natrium, maupun kalium.
Obat-obatan untuk batu ginjal

Umumnya, batu yang menyumbat ginjal dan saluran kemih berukuran kurang dari 4 mm akan keluar dengan sendirinya bersama urin. Batu berukuran sangat kecil mungkin akan keluar dalam beberapa minggu.
Ukuran batu dan lokasi batu juga akan menentukan peluang keluarnya batu bersama urin. Selain itu, dokter tetap akan melakukan observasi pada batu dengan ukuran diameter kurang dari 7 mm.
Selain dilakukan observasi, dapat juga menggunakan obat-obatan untuk membantu mengeluarkan batu ginjalnya
Penggunaan obat-obatan pada batu ginjal pada umumnya bertujuan untuk
- Mengurangi nyeri akibat adanya batu
- Membuat kencing menjadi banyak agar batu dapat keluar sendiri
- Melebarkan saluran ureter agar batu dapat keluar spontan
- Mengecilkan ukuran batu
- Mencegah kambuhnya batu ginjal yang telah sembuh
Obat anti nyeri
Batu ginjal biasanya menyebabkan nyeri pinggang. Biasanya, sebelum ada terapi utama, dokter akan meresepkan obat anti nyeri agar pasien tak terganggu dengan gejala batu ginjalnya.
Antinyeri yang paling sering dipakai adalah antinyeri golongan Non-stereoidal anti inflamatry drugs (NSAID). Yang termasuk obat golongan ini antara lain
- Asam mefenamat
- Natrium dan kalium diklofenak
- Meloxicam
- Ibuprofen
- Aspirin
- Ketoprofen dan deksketoprofen
- Piroxicam
- Indomethacin
Baca juga : obat anti-nyeri untuk batu ginjal
Obat diuretik (obat yang merangsang kencing menjadi banyak)
Dokter urologi biasanya memberikan obat ini dikombinasikan dengan obat pelebar saluran kencing. Saat kencing menjadi banyak, diharapkan batu kecil bisa keluar bersama urin.
Obat diuretik juga diketahui dapat mencegah batu ginjal dengan memodifikasi kandungan mineral urin.
Adapun obat yang termasuk golongan diuretik adalah
- Furosemide
- Hydrochlorothiazide
- Sprinolactone
Bacaan lanjutan : obat yang memperbanyak kencing
Obat pelebar saluran ureter
Obat ini biasanya berasal dari golongan penghambat alfa. Obat ini berfungsi untuk melebarkan saluran ureter. Jika saluran ureter melebar, tentu diharapkan batu yang ukurannya kecil dapat lewat secara alamiah.
Adapun obat pelebar saluran ureter antara lain
- Tamsulosin
- Silodosin
- Doxazosin
- Terazosin
- Alfuzosin
Baca juga : obat penghambat alfa untuk melebarkan ureter
Obat untuk mengecilkan batu
Sampai saat ini, batu ginjal jenis asam urat-lah yang dapat diberikan terapi obat untuk mengecilkan batu. Ini karena batu asam urat sangat mudah larut jika berhasil diubah pH urinnya dan dikontrol asam uratnya.
Adapun batu yang dapat mengecilkan ukuran batu asam urat yaitu
- Allopurinol
- Potasium sitrat
- Natrium bikarbonat
Obat potasium sitrat dan natrium bikarbonat tergolong obat untuk membuat urin menjadi bersifat basa, sehingga batu sasam urat diharapkan menjadi larut.
Untuk batu ginjal jenis kalsium dan jenis lainnya, sampai saat ini masih kurang bukti ilmiah yang mengatakan bahwa batu ini dapat dilarutkan dengan obat-obatan. Beberapa obat yang saat ini masih kontroversi apakah bisa mengecilkan batu antara lain
- Renalof
- Cystone
Baca juga : obat untuk mengecilkan batu ginjal
Obat yang mencegah terbentuknya batu
Obat ini biasanya diberikan jika batu yang ada di ginjal sudah hilang. Obat berguna untuk mencegah batu ginjal kambuh kembali. Diperlukan analisa batu untuk menentukan obat apa yang digunakan untuk mencegah batu.
Adapun obat-obatan yang berguna untuk mencegah terbentuknya batu antara lain
- Potasium sitrat
- Natrium sitrat
- Natrium bikarbonat
- Allopurinol
- Obat golongan thiazide
Obat alami batu ginjal
Obat alami yang dimaksud di sini adalah tanaman atau jenis makanan yang diketahui bermanfaat untuk mencegah atau bahkan mengecilkan batu ginjal. Ada beberapa tanaman yang diketahui bermanfaat untuk batu ginjal antara lain
Air putih
Air putih adalah obat batu ginjal alami yang termudah ditemukan. Setiap kehidupa kita pasti tak lepas dari air putih. Meskipun sangat mudah di dapat, jangan remehkan efek air putih untuk menyembuhkan batu ginjal.
Ada sebaiknya minum air putih 2 liter – 2,5 liter per hari. Cara paling mudah untuk melihat kecukupan air minum anda adalah dengan melihat warna kencing yang anda keluarkan tiap hari. Pastikan kencing yang keluar berwarna kuning jernih dan jangan sampai kuning pekat
Jus lemon
Jus lemon mengandung sitrat yang sangat tinggi. Sitrat adalah senyawa penting untuk pencegah batu. Sitrat bekerja dengan cara menghambat mineral-mineral pembentuk batu ginjal untuk saling mengumpul.
Di dalam 85 ml jus lemon mengandung sitrat sebanya 60 mEq atau setara dengan 4,2 gram sitrat. Angka yang setara dengan satu tablet potasium sitrat.
Meminum jus lemon segelas tiap hari diketahui memiliki efektifitas yang hampir sama dengan tablet sitrat dalam mengurangi jumlah kalsium yang keluar dari urin. Tablet sitrat sampai saat ini belum masuk ke Indonesia.
Jadi alternatif yang bisa kamu lakukan untuk mengobati batu ginjal secara alami adalah dengan meminum jus lemon.
Jus kemangi
Kemangi diketahui memiliki kandungan asam asetat. Selain itu, jus kemangi juga mengandung antioksidan dan anti-inflamasi yang cukup tinggi dan memiliki efek yang sangat baik untuk ginjal anda.
Kemangi kering atau kemangi segar bisa juga anda campurkan dengan teh. Akan tetapi, anda sebaiknya tidak meminum jus kemangi dalam waktu yang lama. Jangan sampai anda mengkonsumsi jus kemangi lebih dari 6 minggu karena menyebabkan
- Rendahnya tekanan darah
- Gula darah yang rendah
- Kemungkinan untuk adanya perdarahan spontan karena efek anti inflamasi alamiah yang jus ini miliki
Sari cuka apel
Mirip dengan jus kemangi, sari cuka apel diketahui memiliki kandungan asam asetat yang tinggi. Dari penelitian menunjukkan bahwa, sari cuka apel dapat mengurangi jumlah kalsium urin yang keluar dan juga membuat sitrat urin menjadi lebih tinggi. Kedua efek tersebut mampu mengecilkan dan mencegah terjadinya batu ginjal.
Sari cuka apel dapat dicampurkan dengan air. Cara mengkonsumsinya adalah dengan mencampurkan 2 sendok makan sari cuka apel ke dalam satu gelas air. Jangan melebihi minum sari cuka apel lebih dari satu gelas per hari nya.
Baca juga : cara alami menyembuhkan batu ginjal
ESWL – Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy : teknik penghancuran batu tanpa operasi
ESWL merupakan salah satu terapi batu saluran kemih yang paling umum di pakai. ESWL menggunakan gelombang getaran yang dipancarkan oleh suatu alat ke pinggang pasien dan dengan teknik tertentu gelombang tersebut di fokuskan ke titik batu.
Gelombang yang terfokus dan berulang sedikit demi sedikit akan menghancurkan batu, tetapi tanpa disertai nyeri yang hebat di kulit ataupun jaringan sekitar.

Keberhasilan terapi mencapai 85% untuk batu kurang dari 2 cm.
Komplikasi yang mungkin terjadi antara lain
- Nyeri
- Pecahan batu tak dapat keluar semua dan akhirnya menumpuk di saluran ureter
- Memar pada ginjal, bahkan bisa terjadi perdarahan
- Infeksi
Beberapa keuntunungan ESWL antara lain
- Dapat dikerjakan dalam satu hari selesa (tindakan kurang lebih 1 jam)
- Tidak perlu masuk kamar operasi
- Pemecahan batu tanpa pembiusan
- Cukup efektif untuk batu yang kecil dan lunak.
- Proses pengoprasiannya tidak terlampau susah
Adapun beberapa kerugian ESWL antara lain adalah
- Tak cocok untuk batu yang besar (> 2 cm)
- Jika batu yang ditembak sangat keras, biasanya hasil pemecahan batu tak maksimal
- Batu yang berada di posisi yang sulit (contohnya di bagian bawah ginjal) akan sulit keluar secara spontan
- Tidak cocok untuk orang yang terlampau gemuk
Prosedur mengerjakan ESWL yaitu sebagai berikut
- Sebelum memulai prosedur, pasien akan diberikan obat pereda nyeri. Biasanya menggunakan obat nyeri yang dimasukkan ke dalam dubur
- Pasien diminta untuk tidur di meja ESWL.
- Dengan bantuan sinar X dan USG, posisi batu ditentukan. Alat ESWL difokuskan tepat ke batu
- Dilakukan penembakan dengan gelombang kejut kurang lebih 2.000 – 3.000 tembakan per satu sesinya
- Evaluasi pasca tindakan, apakah batu yang ditembak tersebut pecah dengan baik atau tidak
Simak video prosedur ESWL
Setelah tindakan selesai, biasanya pasien akan diberikan obat yaitu (1) obat anti nyeri; (2) obat pelebar saluran kencing. Pasien juga diminta untuk banyak jalan dan loncat-loncat agar batunya lebih cepat keluar sendiri.
Operasi batu ginjal dan saluran kemih
Terapi untuk batu ginjal dan saluran kemih seringkali memerlukan kombinasi medis dan tindakan bedah. Perawatan yang lebih spesifik dipengaruhi dengan lokasi batu, luasnya sumbatan, sifat batu, struktur saluran kemih yang terpengaruh dan tidak terpengaruh, serta pertimbangan klinis lain.
Adapun batu yang menyebabkan sumbatan dan memicu gejala, seringkali disebabkan batu dengan diameter lebih besar dari 8 mm, umumnya akan diterapi dengan tindakan ureteroskopi (URS), atau nefrolitotomi perkutan (PCNL).
Selain 2 tindakan pembedahan yang minimal invasif di atas, biasanya juga masih ada tindakan pembedahan terbuka jika tak tersedia alat-alat operasi minimal invasif.
Tindakan tersebut akan membantu pemecahan batu menjadi serpihan-serpihan kecil yang akan keluar bersama urin. Atau bisa juga batu dikeluarkan secara utuh
Operasi pembedahan terbuka batu ginjal
Ini adalah teknik operasi yang paling kuno, tetapi dianggap masih sangat efektif terutama untuk batu yang sangat besar. Selain itu, jika fasilitas alat kesehatan di rumah sakit tak mumpuni, biasanya operasi pembedahan adalah satu-satunya cara mengeluarkan batu ginjal.
Biasanya diperlukan lama rawat sekitar 4-5 hari. Secara teori, operasi pembedahan terbuka mampu mencapai efektifitas hingga 100% dalam mengeluarkan batu.

Kerugian operasi terbuka antara lain
- Nyeri pasca operasi yang hebat
- Ada resiko perdarahan yang lebih besar ketimbang teknik operasi lain
- Ada resiko cedera organ sekitar ginjal
- Luka sayatan di kulit yang cukup besar, bisa mencapai 10-15 cm.
- Lama rawat yang lebih lama ketimbang teknik operasi lain
URS dan RIRS : Ureterorenoskopi dan atau retrograde intra renal surgery
URS memiliki kepanjangan ureterorenoskopi dan RIRS memiliki kepanjangan retrograde intra renal surgery. Indikasi terapi ini antara lain
- Batu ureter
- Batu yang kurang dari 2 cm
- Batu ginjal yang berjumlah sedikit dengan letak batu yang tak terlalu sulit di jangkau.
Alat teropong dimasukkan ke saluran kencing alami yang ada di pasien. Hal ini berarti setelah operasi, tidak akan ditemui luka di kulit.
Bacaan lanjutan mengenai operasi URS, silakan klik di sini

Beberapa keuntungan teknik operasi URS/ RIRS
- Tidak ada luka di kulit
- Lama rawat yang cepat
- Komplikasi yang sangat minimal
- Efektifitas pembersihan batu cuku baik mencapai 90%
Adapun kekurangan operasi ini yaitu :
- Membutuhkan peralatan yang canggih, tak semua rumah sakit akan memiliki peralatan operasi ini.
- Tidak baik digunakan untuk batu yang sangat besar seperti di atas 2 cm.
- Jika terdapat masalah penyempitan ureter, perlu beberapa prosedur ulangan.
Dengan kemajuan teknologi, operasi ini menjadi sangat populer. Pasien juga merasa sangat nyaman karena tidak ada luka sama sekali di kulitnya.
Simak video operasi teropong batu ginjal
Operasi nefrolitotomi perkutan (Percutaneous nephrolithotomy; PCNL)
Operasi PCNL adalah operasi pengeboran ginjal untuk memasukkan kamera dan alat pemecah batu dari pinggang pasien. Alat pemecah batu dimasukkan dengan bantuan sinar X di kamar operasi. Karena alat yang masuk relatif kecil, kurang lebih lebar nya 1,5 cm, maka luka di kulit pasien juga sangat kecil. Coba kamu bandingkan dengan operasi terbuka yang luka operasinya mencapai 15 cm.
Efektifitas pembersihan batunya cukup baik mencapai 90 -95%. Operasi ini cocok untuk batu yang sangat besar yaitu di atas 2 cm.

Keuntungan operasi ini antara lain :
- Mampu menghabiskan batu besar dengan luka yang relatif kecil.
- Lama rawat yang singkat ketimbang operasi terbuka.
- Jumlah perdarahan yang lebih sedikit ketimbang operasi terbuka.
- Saat ini merupakan standar terapi operasi batu ginjal besar.
Adapun yang menjadi kerugian teknik operasi ini, antara lain adalah :
- Membutuhkan dokter urologi yang handal dan trampil.
- Alat yang digunakan cukup canggih sehingga tidak semua rumah sakit memiliki alat ini.
- Resiko komplikasi yang tak dapat dihindari antara lain
- Cedera organ sekitar seperti usus, liver, dan limpa
- Perdarahan hebat
- Batu tak habis sehingga membutuhkan penanganan lanjutan
- Infeksi berat
Berikut penjelasan lengkap mengenai PCNL : Operasi PCNL untuk batu ginjal
Simak video operasi PCNL
Karena PCNL ini merupakan standar operasi batu ginjal besar saat ini, PCNL ini mulai marak dikerjakan oleh doker urologi. Anda perlu menanyakan apakah ada teknik operasi ini tersedia di rumah sakit anda jika anda mengalami penyakit ini.
Pencegahan batu ginjal
Penyakit batu saluran kemih ini mungkin dapat terjadi lagi jika tidak diberikan pencegahan yang tepat.
Oleh karena itu, dokter akan menyarankan Anda untuk mengubah gaya hidup anda, di antaranya:
- Konsumsi air putih sebanyak 2,5-3 liter per hari
- Pilih minuman dengan pH netral seperti air putih atau susu
- Monitoring seberapa banyak Anda buang air kecil serta warna urine Anda
- Hindari konsumsi suplemen vitamin secara berlebihan
- Perbanyak konsumsi sayuran, buah-buahan, dan serat
- Kurangi konsumsi garam dan protein hewani
- Pertahankan indeks massa tubuh (IMT) Anda pada rentang normal, yaitu 18,5-23 kg/m2
- Anda juga disarankan untuk rutin berolahraga setidaknya 2-3 kali per minggu serta menghindari stres.
Baca juga : Cara mencegah batu ginjal
Referensi:
- Mayoclinic. Kidney stones. Diakses pada 10 Januari 2021.
- European urological associations. Kidney and ureteral stones. Diakses pada 8 Januari 2021.
- Alelign T, Petros B. Kidney Stone Disease: An Update on Current Concepts. Adv Urol. 2018 Feb 4;2018:3068365.
- Aggarwal, Ramesh, et al. “Renal stones: A clinical review.” EMJ Urol 5.1 (2017): 98-103.
- Amerincan urological associations. Kidney stones medical management. Diakses pada 3 Januari 2021
- Fauzi A, Putra MMA. Nefrolitiasis. Majority. 2016 Apr [cited 2021 Jan 6]; 5(2):69-73.
- Jameson JL, Loscalzo J. Harrison’s nephrology and acid-base disorders. 2nd ed. New York: McGraw-Hill Ed; 2013. Pg95-98.
4 Comments
Sungguh artikel yg bermanfaat dokter. Penjelasannya sangat lenkap dan mudah dipahami.
Mantap dokter
Artikel yang sangat jelas dan informatif sekali.. Terimakasih
Terima kasih atas kunjungannya