Impotensi Adalah : Penyebab, Cara Mengatasinya, Ciri-Ciri
Impotensi – Disfungsi ereksi adalah salah satu gangguan sexual pada pria. Impotensi adalah kondisi di mana penis tidak mampu ereksi atau mempertahankan ereksi untuk menjalankan aktifitas sexual yang memuaskan. Impotensi dapat terjadi terus menerus atau hanya pada keadaan tertentu saja Meskipun tidak berbahaya, kondisi ini sangat mengganggu penderita maupun pasangannya.
Impotensi (disfungsi ereksi) merupakan salah satu gangguan sistem reproduksi yang kerap dikeluhkan oleh pria. Kondisi ini dianggap tabu oleh sebagian besar masyarakat dan dapat menimbulkan hilangnya kepercayaan diri. Karena stigma negatif tentang impotensi, tidak jarang penderita enggan berkonsultasi dengan dokter. Padahal kondisi ini mungkin berkaitan dengan gangguan kesehatan lain yang membutuhkan penanganan khusus
Sebaiknya sebelum membaca artikel di bawah ini, Anda perlu mengetahui dengan baik bagaimana penis bisa mengalami ereksi yang ada di segmen lain situs ini.

Impotensi Adalah
Disfungsi ereksi (erectile dysfunction) atau impotensi / lemah syahwat merupakan masalah pada sistem reproduksi yang dialami oleh sekitar 30 juta pria di dunia. Kondisi ini menyebabkan pria tidak bisa melakukan ereksi secara optimal ketika berhubungan seksual dengan pasangan.
Dalam kondisi tertentu seperti adanya gangguan psikologis atau kurangnya hormon, terkadang pria mengalami disfungsi ereksi dan ini tergolong normal. Namun jika disfungsi ereksi terjadi setiap kali berhubungan seks, maka kondisi ini dianggap tidak normal dan membutuhkan pengobatan.
Ada beberapa faktor yang mungkin menyebabkan impotensi, antara lain:
- Saat aliran darah menuju penis terhambat
- Stres atau gangguan emosional
- Tanda awal gangguan kesehatan yang lebih serius seperti arteriosklerosis, penyakit jantung, darah tinggi, atau diabetes.
Proses Terjadinya Ereksi
Ketika pria menerima rangsangan seksual, sistem syaraf akan mengeluarkan senyawa kimia untuk meningkatkan aliran darah menuju penis. Pada penis terdapat dua ruangan korpus kavernosum yang terbentuk dari jaringan otot yang menyerupai spons, dimana ruangan tersebut akan terisi darah.
Selama ereksi, jaringan spons akan melemah sehingga darah akan mengalir ke ruangan tersebut. Tekanan darah di dalam ruangan membuat penis menjadi keras sehingga menyebabkan ereksi. Ketika mengalami orgasme, syaraf akan mengirimkan sinyal yang menyebabkan otot berkontraksi.
Kontraksi otot tersebut menyebabkan darah keluar menuju sistem sirkulasi tubuh sehingga penis tidak lagi mengeras.
Saat pria tidak mendapatkan rangsangan, penis cenderung lunak dan tidak kaku. Dalam kondisi tertentu seperti kedinginan, kepanasan, atau cemas, ukuran penis dapat berubah-ubah. Hal ini normal karena menandakan adanya keseimbangan antara darah yang masuk dan keluar penis.
Ciri-Ciri Impotensi Sementara
Pada penderita impotensi (disfungsi ereksi), penis tidak cukup keras untuk bisa melakukan hubungan seksual. Ketika kondisi terjadi terus menerus, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis urologi.
Disfungsi ereksi bisa menjadi pertanda adanya penyumbatan pada sistem vaskular sehingga menyebabkan gangguan kardiovaskular. Menurut beberapa studi, penderita impotensi memiliki resiko yang lebih tinggi terhadap serangan jantung dan stroke.
Selain itu, impotensi juga bisa menyebabkan seseorang mengalami gangguan psikologis seperti penurunan rasa percaya diri, depresi, hingga kesedihan bagi penderita dan pasangan. Apabila impotensi sudah mempengaruhi keharmonisan rumah tangga, maka pengobatan sangat dibutuhkan
Penyebab Impotensi (Disfungsi Ereksi)
Ada harus membedakan apakah gangguan ereksi yang Anda derita adalah karena gangguan psikis saja atau memang ada gangguan penyakit tertentu (gangguan organik)
Cara membedakannya adalah sebagai berikut
- Impotensi karena masalah psikis biasanya muncul mendadak, sebaliknya impotensi karena gangguan organik biasanya muncul perlahan-lahan
- Impotensi karena masalah psikis biasanya kekerasan penisnya dipengaruhi waktu
- Impotensi karena masalah organik, biasanya penis nya tidak bisa keras meskipun saat bangun pagi
- Impotensi karena masalah psikis biasanya masih bisa mendapatkan kekerasan penis yang maksimal saat mastrubasi
Impotensi karena gangguan organik biasanya disebabkan oleh
- Adanya faktor yang merusak darah dan pembuluh darah (seperti faktor kegemukan, penyakit diabetes, penyakit kolesterol, kebiasaan merokok)
- Konsumsi obat-obatan yang menyebabkan ereksi menjadi lemah
- Riwayat operasi di daerah panggul (contonhya pada tumor prostat pasca pengangkatan kelenjar prostat)
- Penyakit gangguan syaraf
- Atau gangguan hormonal
Konsultasikan dan diskusikan ke Dokter Anda untuk mencari penyebab Disfungsi Ereksi pada Anda
Disfungsi ereksi (impotensi) dapat dipicu oleh berbagai hal, mulai dari gangguan kesehatan, gangguan emosional, atau keduanya. Beberapa faktor resiko yang mungkin menyebabkan impotensi antara lain:
- Usia di atas 50 tahun
- Memiliki riwayat diabetes
- Menderita tekanan darah tinggi
- Menderita penyakit kardiovaskular
- Kolesterol tinggi
- Merokok
- Penggunaan obat-obatan dan minum-minuman keras
- Obesitas
- Kurang olahraga
Meskipun impotensi kerap dikaitkan dengan pertambahan usia, tidak semua pria mengalami disfungsi ereksi seiring bertambahnya usia. Bahkan beberapa pria masih memilik kemampuan seksual yang sangat baik di usia 80 tahun.
Impotensi bisa disebabkan karena adanya gangguan kesehatan yang lebih serius. Oleh karena itu, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis untuk mengetahui penyebab dari kondisi tersebut.
Selain faktor resiko di atas, penyebab disfungsi ereksi terbagi menjadi dua, yaitu penyebab fisik dan emosional.
Penyebab Impotensi Akibat Fisik
Disfungsi ereksi bisa terjadi karena kondisi fisik berikut:
- Darah yang mengalir ke penis tidak mencukupi. Kondisi ini mungkin disebabkan oleh gangguan kesehatan seperti diabetes, kebiasaan merokok, dan penyakit jantung.
- Penis tidak dapat menahan darah saat ereksi. Jika darah tidak mampu bertahan di penis, maka ereksi tidak mungkin terjadi.
- Sinyal syaraf dari otak atau tulang belakang tidak mencapai penis. Penyakit tertentu, operasi, atau cedera pada bagian panggul bisa mengganggu syaraf yang menuju ke penis.
- Diabetes bisa menyebabkan rusaknya syaraf ke penis atau pembuluh darah mengecil
- Pengobatan kanker di area panggul bisa mempengaruhi fungsi penis. Operasi maupun radiasi di bagian bawah perut atau panggul bisa menyebabkan impotensi. Pengobatan prostat maupun kanker kemih bisa menyebabkan disfungsi ereksi pada pria.
- Obat-obatan bisa berdampak buruk dan menyebabkan impotensi. Pasien harus berkonsultasi dengan dokter mengenai efek samping dari obat yang dikonsumsi.
Penyebab Impotensi Akibat Emosional
Aktivitas seksual membutuhkan koordinasi antara tubuh dan pikiran. Gangguan emosional bisa menyebabkan atau memperparah disfungsi ereksi. Beberapa gangguan emosional yang mungkin memicu impotensi antara lain:
- Depresi
- Kecemasan
- Konflik dalam hubungan
- Stres di rumah maupun kantor
- Stres akibat konflik sosial, budaya, atau agama
- Kekhawatiran tentang kemampuan seks
Impotensi Ditandai Dengan
Biasanya dokter akan melakukan wawancara medis untuk mencari tipe dan penyebab impotensi yang Anda alami. Pertanyaan yang rutin di tanyakan adalah sebagai berikut
- Obat yang saat ini di minum
- Merokok atau tidak
- Kebiasaan minum alkohol
- Apakah ada kelainan jantung, gula darah yang tinggi, tekanan darah tinggi, dan kolesterol yang tinggi
- Apakah pernah menjalani operasi di daerah panggul
- Apakah ada gangguan psikologis yang di derita
Anda akan diminta untuk mengutarakan derajat kekeran penis Anda dengan bantuan penilaian berdasarkan erection hardness score

Diagnosis Impotensi
Agar penderita impotensi bisa mendapatkan penanganan yang efektif, dibutuhkan diagnosis yang tepat untuk mengidentifikasi penyebab dari kondisi tersebut. Dokter atau tenaga medis biasanya memberikan pertanyaan tentang kondisi jantung, pembuluh darah, dan masalah ereksi.
Dokter mungkin juga melakukan pemeriksaan fisik, tes lab, atau memberi rujukan ke dokter spesialis urologi.
Pertanyaan Seputar Kesehatan dan Riwayat Impotensi
Dokter akan memberikan pertanyaan seputar riwayat kesehatan dan gaya hidup. Sangat penting untuk memberitahukan informasi tentang obat-obatan yang tengah dikonsumsi, kebiasaan merokok, atau minum-minuman beralkohol.
Jawablah setiap pertanyaan dengan jujur sehingga dokter dapat memberikan pilihan pengobatan yang tepat sesuai dengan kondisi Anda. Pertanyaan yang mungkin diajukan terbagi menjadi tiga, yaitu tentang kondisi kesehatan fisik, riwayat impotensi, dan kesehatan emosional.
Pertanyaan seputar kesehatan fisik bisa meliputi:
- Apakah Anda sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu? Jika iya, sebutkan jenis obat-obatan tersebut!
- Apakah Anda menggunakan obat-obatan yang bersifat rekreasional?
- Apakah Anda mengonsumsi minuman beralkohol? Jika iya, berapa banyak?
- Pernahkah Anda menjalani operasi atau terapi radiasi pada area panggul?
- Apakah Anda memiliki gangguan berkemih?
- Apakah Anda mempunyai masalah kesehatan lain?
Dokter juga akan menanyakan seputar riwayat impotensi (disfungsi ereksi). Beberapa pertanyaan mungkin bersifat personal dan memalukan, tapi berusahalah untuk menjawab setiap pertanyaan dengan jujur dan sebaik-baiknya. Dengan demikian, dokter bisa menentukan penanganan yang tepat.
Pertanyaan seputar impotensi meliputi:
- Berapa lama Anda mengalami gejala ini? Apakah semua gejala datang secara bersamaan?
- Apakah Anda mengalami ereksi ketika terbangun di pagi hari atau malam hari?
- Jika iya, seberapa keras? Apakah sulit untuk melakukan penetrasi?
- Apakah ereksi Anda sering berubah-ubah, seperti saat berhubungan dengan pasangan, saat mendapat stimulasi dengan mulut, atau saat masturbasi?
- Apakah Anda mengalami masalah dengan hasrat seksual atau rangsangan?
- Apakah Anda memiliki masalah dengan ejakulasi atau orgasme?
- Bagaimana kondisi ini mempengaruhi cara Anda menikmati seks?
- Apakah Anda merasakan sakit saat ereksi, terasa bengkak atau muncul benjolan pada penis? Ini merupakan gejala penyakit Peyronie yang harus ditangani oleh spesialis urologi.
Dokter juga akan memberikan pertanyaan terkait kondisi psikologis yang mungkin terkait dengan depresi atau kecemasan.
Pertanyaan seputar kesehatan emosional meliputi:
- Apakah Anda sering mengalami stres, atau ada sesuatu yang membuat Anda sedih?
- Apakah Anda memiliki masalah kecemasan, depresi, atau gangguan mental lain?
- Apakah Anda mengonsumsi obat-obatan untuk menjaga kesehatan mental?
- Seberapa puas Anda dengan kehidupan seks yang dijalani saat ini? Apakah ada perubahan dalam beberapa waktu terakhir?
Bagaimana hubungan Anda dengan pasangan? Apakah ada perubahan?
Pemeriksaan Fisik Pria yang Impotensi
Pemeriksaan fisik dilakukan untuk mengetahui kondisi kesehatan Anda, terutama pada organ reproduksi (penis dan testis). Pemeriksaan juga dapat meliputi jantung, tekanan darah, dan denyut perifer tergantung usia dan faktor resiko yang Anda miliki.
Berdasarkan usia dan riwayat keluarga Anda, dokter mungkin juga akan melakukan pemeriksaan prostat. Tidak perlu khawatir karena tes tersebut tidak menyakitkan.
Tes Laboratorium
Tes laboratorium meliputi tes darah dan tes urin untuk memastikan penyebab disfungsi ereksi.
Tes Lainnya
Tes lain seperti kuesioner juga bisa dilakukan untuk mengetahui kemampuan ereksi, mengukur tingkat kepuasan saat berhubungan seks dan mengidentifikasi masalah orgasme. Pada beberapa kasus, tes lanjutan mungkin dibutuhkan, terutama jika pengobatan tidak berhasil.
Tes tersebut meliputi:
- Tes darah untuk mengecek hormon testosteron dan hormon lainnya
- Tes darah untuk mengecek kadar gula darah
- USG untuk memeriksa aliran darah
- Suntikan stimulan vaskular pada penis untuk memicu ereksi
- Pemeriksaan sinar X, MRI atau CT scan mungkin dibutuhkan, terutama jika penderita pernah mengalami trauma atau kanker.
- Nocturnal penile tumescene (NPT), tes untuk mengecek ereksi selama tidur.
Impotensi Bisa Disembuhkan dan Cara Mengatasinya
Pengobatan impotensi memiliki spektrum yang sangat luas mulai dari
- Pemberian obat-obatan golongan PDE5-inhibitor (biasanya Anda kenal dengan nama Viagra, Cialis, dan Levitra)
- Terapi tembak penis (Low Intensity Shockwave Therapy)
- Penggunaan alat vaccum
- Terapi suntik pada penis
- Dan terakhir adalah operasi implantasi penis
Pengobatan Impotensi Sementara dan Permanen
Pengobatan dapat dilakukan dengan menjaga kesehatan jantung dan vaskular. Disarankan pula untuk mengubah kebiasaan hidup, berhenti merokok, meningkatkan olahraga atau berhenti menggunakan obat-obatan atau alkohol.
Dokter mungkin juga menyarankan pengobatan untuk mengatasi gangguan emosional. Gangguan tersebut bisa disebabkan oleh konflik dengan pasangan, stres, depresi, atau kecemasan terhadap kemampuan seksual.
Pada tahap awal, pengobatan non-invasif biasa dilakukan karena terbukti efektif untuk mengatasi impotensi. Pengobatan tersebut meliputi:
- Obat minum atau pil seperti phosphodiesterase tipe-5 seperti yang biasa diresepkan di Amerika untuk penderita disfungsi ereksi.
- Terapi testosteron (jika level testosteron rendah)
- Injeksi penis (ICI, intracavernosal Alprostadil)
- Pengobatan intrauretal (IU, Alprostadil)
- Alat vakum
- Implan penis
- Operasi untuk mengatasi kerusakan arteri akibat trauma. Pengobatan ini tidak disarankan untuk penderita dengan pengerasan arteri.
Berikut penjelasan masing-masing pengobatan non-invasif.
Obat Impotensi di Apotik
Obat-obatan yang beredar luas di apotik adalah obat minum golongan PDE tipe-5 inhibitor meningkatkan aliran darah menuju penis. Hanya obat-obatan berikut yang disetujui oleh FDA untuk mengobati disfungsi ereksi, yaitu:
- Viagra (sildenafil citrate)
- Levitra (vardenafil HCl)
- Cialis (tadafil)
- Stendra (avanafil)
Untuk mendapatkan hasil terbaik, penderita harus mengonsumsi obat tersebut satu hingga dua jam sebelum berhubungan seks. Obat tersebut membantu memperbaiki respon ereksi normal dengan meningkatkan aliran darah menuju penis.
Gunakan obat sesuai petunjuk. Respon pada penderita diabetes dan kanker mungkin lebih lambat. Jika Anda mengonsumsi nitrat, jangan konsumsi PDE5 inhibitor. Konsultasikan dengan dokter untuk penggunaan obat ini.
Efek samping yang mungkin ditimbulkan antara lain:
- Sakit kepala
- Hidung tersumbat
- Wajah kemerahan
- Sakit otot
- Gangguan pencernaan
Pada beberapa kasus, Viagra dapat menimbulkan bayangan hijau pada penglihatan, namun efek ini berlangsung dalam waktu singkat. Cialis mungkin menyebabkan sakit punggung atau otot punggung. Namun secara umum, efek samping tersebut merupakan efek dari meningkatnya aliran darah ke penis.
Satu hal yang terpenting, Anda wajib membeli obat ini di apotik resmi karena obat-obatan impotensi sangat banyak palsunya.
Terapi Testosteron
Jika ditemukan bahwa disfungsi ereksi disebabkan oleh kadar testosteron yang rendah, maka dibutuhkan terapi testosteron. Terapi ini dapat menormalkan ereksi dan dapat dikombinasikan dengan obat-obatan PDE tipe-5 inhibitor.
Vakum Penis
Alat vakum penis berbentuk tabung dan terbuat dari plastik. Selama pengobatan, penis dimasukkan ke dalam vakum. Pompa pada ujung tabung membuat tabung bertekanan rendah sehingga memicu ereksi.
Kemudian cincin elastis akan dimasukkan ke pangkal penis untuk menahan agar darah tetap berada di dalam penis selama 30 menit. Dengan penanganan yang tepat, 75 dari 100 pria bisa ereksi normal setelah menggunakan alat ini.
Terapi ICI dan IU
Jika obat-obatan oral tidak berhasil, obat Alprostadil dapat digunakan pada penderita disfungsi ereksi. Obat ini tersedia dalam dua bentuk, yaitu injeksi intracavernosal (ICI) dan melalui uretra (IU).
Terapi Suntik Mandiri
Alprostadil disuntikkan pada sisi penis menggunakan jarum yang sangat kecil. Suntikan pertama biasanya dilakukan oleh dokter. Setelah itu Anda akan dilatih cara menyuntik dengan baik sehingga dapat melakukannya sendiri di rumah. Tingkat kesuksesan pengobatan ini mencapai 85 persen.
ICI Alprostadil ini dapat digunakan bersamaan dengan dua obat lainnya. Kombinasi ini disebut bimix atau trimix dan memberikan tingkat efektivitas yang lebih tinggi daripada Alprodastil ketika digunakan sebagai obat tunggal. Dosis masing-masing obat dapat disesuaikan dengan tingkat keparahan.
Selama terapi ICI, ereksi dapat bertahan hingga 30 menit atau setelah mencapai klimaks. Karena ereksi ICI tidak dikontrol oleh syaraf penis, tidak heran jika ereksi bisa tetap bertahan bahkan setelah orgasme. Efek samping dari penggunaan obat ini adalah ereksi yang berkepanjangan bahkan hingga 1 jam.
Apabila ereksi terjadi selama lebih dari empat jam, penderita harus segera mendapatkan penanganan darurat. Kondisi ini disebut sebagai priapism dan bisa jadi sangat menyakitkan. Apabila tidak segera ditangani, priapism dapat memicu kerusakan permanen pada penis.
Terapi Intrauretal (IU)
Terapi ini dilakukan dengan meletakkan butiran obat Alprostadil berukuran kecil di uretra (saluran yang membawa urin keluar dari tubuh). Terapi ini tidak membutuhkan suntikan, namun efektivitasnya lebih rendah daripada ICI.
Efek samping IU Alprostadil adalah rasa terbakar pada penis. Jika ereksi berlangsung selama lebih dari empat jam, hubungi unit gawat darurat.
Operasi Impotensi
Operasi untuk menangani disfungsi ereksi ini dilakukan dengan menggunakan implan penis (penis prostetik). Tindakan ini menjadi solusi bagi penderita yang tidak bisa ditangani dengan obat PDE5 inhibitor, terapi ICI atau IU, dan tidak disarankan untuk menjalani operasi pembuluh darah penis.
Meskipun penanaman implan ini cukup beresiko, tingkat kesuksesan yang tinggi membuatnya menjadi salah satu pilihan untuk mengatasi impotensi.
Alat implan penis yang dimasukkan ke dalam tubuh bisa membuat penis menjadi kaku sehingga Anda dapat beraktivitas seksual secara normal.
Impotensi Permanen Bisa Sembuh dengan Operasi
Ada dua jenis implan penis, yaitu:
- Implan Semi Kaku. Jenis implan ini terdiri dari dua batang silikon yang mudah dibengkokkan. Batang siklon tersebut memberikan efek kaku yang dibutuhkan untuk penetrasi. Implan ini dapat dibengkokkan ke bawah saat buang air kecil dan ke atas saat berhubungan seks.
- Implan Kembang – Kempis. Implan ini terdiri dari beberapa silinder yang berisi cairan dan diletakkan sepanjang penis. Sebuah tabung menghubungkan silinder tersebut dengan sebuah pompa yang diletakkan di dalam skrotum. Ketika pompa dinyalakan, tekanan pada silinder akan membuat penis berkembang dan kaku.
Cara kerja tersebut membuat implan ini terlihat lebih alami seperti ereksi normal. Selain itu, penderita impotensi (disfungsi ereksi) juga dapat mengontrol tingkat kekakuan dan ukuran ereksi. Pemasangan alat ini tidak akan mempengaruhi rasa yang dialami oleh pria ketika mengalami orgasme.
Implan penis dilakukan di bawah pengaruh obat bius. Jika pasien mengalami infeksi saluran kemih atau infeksi sistemik, maka operasi harus ditunda hingga infeksi tersebut benar-benar sembuh. Pasien yang mengonsumsi obat pengencer darah harus berkonsultasi lebih lanjut dengan dokter.
Operasi ini tergolong operasi kecil karena dokter hanya membuat sayatan kecil pada bagian atas atau bawah penis. Pasien tidak akan kehilangan banyak darah. Biasanya pasien diperbolehkan pulang pada hari yang sama atau 24 jam pasca operasi.
Berikut ini hal-hal yang harus diperhatikan selama masa penyembuhan:
- Pasien akan mengalami rasa sakit yang dapat diringankan dengan obat pereda rasa sakit selama satu atau dua minggu. Selanjutnya pasien akan diberikan acetaminophen atau ibuprofen.
- Pasien juga akan mengalami rasa tidak nyaman, memar, dan bengkak yang akan hilang dalam beberapa minggu pasca operasi.
- Satu bulan pertama, pasien harus membatasi aktivitas. Konsultasikan dengan dokter tentang olahraga yang boleh dilakukan selama masa pemulihan.
- Pasien bisa memulai aktivitas seks sekitar 8 minggu setelah operasi. Dokter akan memberitahukan bagaimana cara mengembangkan dan mengempiskan implan.
Sebelum prosedur operasi, dokter akan menyampaikan beberapa resiko yang mungkin terjadi. Jika infeksi terjadi pasca operasi, maka implan akan dilepas kembali. Jika penis prostetik dihilangkan, maka prosedur operasi lain mungkin sudah tidak berguna.
Biaya Operasi Impotensi
Sampai saat ini, operasi implantasi untuk terapi permanen impotensi belum di cover oleh asuransi jaminan kesehatan nasional (BPJS). Pasien harus merogoh kocek pribadinya agar mendapatkan operasi jenis ini.
Selain itu, biaya operasi sangat mahal, di atas 50 juta rupiah karena operasi mencakup pembelian alat implantasi yang harus didatangkan dari luar negeri.
Konsultasi langsung ke dokter urologi Anda untuk mengetahui biaya operasi untuk terapi impotensi Anda.
Pengujian Klinis Terapi Impotensi
Beberapa pengobatan regeneratif dan restoratif sedang diteliti sebagai opsi penanganan disfungsi ereksi di masa depan, yaitu:
- Terapi gelombang kejut ekstrakorporeal (ESWT), yaitu gelombang kejut intensitas rendah yang bertujuan untuk memperbaiki jaringan ereksi dan mengembalikan ereksi normal.
- Injeksi intrakavernosal stem cell untuk menumbuhkan kembali jaringan kavernus.
- Injeksi intravakernosal APRP untuk menumbuhkan kembali jaringan kavernus.
Prosedur di atas belum disetujui oleh FDA untuk penanganan disfungsi ereksi, tetapi telah diajukan untuk studi klinis. Pasien yang tertarik untuk menjalani prosedur tersebut dapat berdiskusi tentang resiko dan manfaat serta biaya yang harus dikeluarkan.
Obat Herbal dan Suplemen Impotensi
Cukup banyak pasien yang memilih untuk mengonsumsi suplemen dibandingkan obat yang diresepkan karena harganya lebih murah. Namun, suplemen tersebut belum teruji efektivitas dan keamanannya untuk mengatasi disfungsi ereksi.
Perlu diketahui bahwa banyak suplemen yang menggunakan PDE-5 inhibitor sebagai bahan utama. Namun dosis obat tersebut tidak diketahui sehingga dapat membahayakan konsumen.
Pasca Pengobatan
Semua pengobatan disfungsi ereksi (kecuali implan) digunakan saat dibutuhkan. Pengobatan tersebut membantu mengurangi gejala, namun tidak mengatasi masalah yang mendasari munculnya disfungsi ereksi.
Jika pengobatan tidak memberikan dampak seperti yang diharapkan, maka:
- Ubah dosis (PDE5i, IU atau ICI alprostadil) sesuai yang diresepkan oleh dokter.
- Tinjau kembali instruksi penggunaan, Anda mungkin melewatkan beberapa hal.
- Pertimbangkan cara lain seperti konseling, alat vakum penis, atau implan penis.
Impotensi Berobat Kemana? Berikut Daftar QnA tentang Impotensi
Inilah pertanyaan yang sering diajukan pasien impotensi (disfungsi ereksi):
Bagaimana saya tahu jika impotensi disebabkan oleh gangguan fisik, bukan mental?
Sebenarnya sulit untuk mengetahui hal tersebut. Saat ini dokter menyadari bahwa kebanyakan kasus disfungsi ereksi disebabkan oleh gangguan fisik dan emosional. Sulit untuk membuktikan bahwa kondisi ini tidak berhubungan dengan kondisi psikologis pada pria.
Jika saya khawatir tidak bisa ereksi, apakah hal ini akan memperburuk keadaan?
Otak mengendalikan segala hal dalam tubuh. Kekhawatiran terhadap kemampuan ereksi bisa membuat Anda kesulitan berereksi. Hal ini disebut kecemasan kemampuan dan dapat diatasi dengan edukasi dan pengobatan.
Apakah saya bisa menggabungkan beberapa pengobatan?
Hal ini sering dilakukan. Namun, Anda hanya boleh menggabungkan beberapa jenis pengobatan setelah berkonsultasi dengan dokter. Ereksi bisa berlangsung terlalu lama tanpa obat terapi sehingga membahayakan.
Saya merasa baik-baik saja sampai saya mengonsumsi obat baru ini. Apa yang harus saya lakukan?
Jangan berhenti mengonsumsi obat-obatan tanpa berkonsultasi dengan dokter. Obat tertentu bisa menyebabkan disfungsi ereksi, namun manfaatnya jauh lebih penting untuk kesehatan Anda. Konsultasikan dengan dokter apabila mengalami hal tersebut.
Pertanyaan untuk Ditanyakan pada Dokter
- Apa itu disfungsi ereksi?
- Apa penyebab disfungsi ereksi? Apakah bisa dicegah?
- Apakah Anda bisa menangani masalah disfungsi ereksi, atau saya harus mengunjungi dokter spesialis? Jika saya membutuhkan spesialis, apakah Anda punya referensi?
- Pemeriksaan apa yang Anda sarankan untuk mengetahui penyebab impotensi? Kenapa harus melakukan pemeriksaan tersebut?
- Bisakah Anda mengecek kondisi jantung dan darah saya?
- Apakah perubahan gaya hidup bisa membantu meringankan gejala?
- Pengobatan apa yang bisa dilakukan?
- Pengobatan apa yang Anda sarankan untuk saya? Mengapa?
- Apa kelebihan dan kekurangan dari masing-masing tipe pengobatan yang Anda sarankan?
- Apa efek sampingnya?
- Bagaimana jika pengobatan pertama tidak berhasil?
Impotensi (disfungsi ereksi) merupakan masalah pada sistem reproduksi yang cukup mengganggu karena dapat menurunkan rasa percaya diri dan mempengaruhi keharmonisan rumah tangga. Jika mengalami masalah ini, segera konsultasikan dengan dokter.
Daftar Referensi
- Urology Care Foundation. Erectile dysfunction. Diaskes pada 3 April 2021.
Konsultasikan lah ke Dokter Urologi agar masalah impotensi Anda dapat di obati. Jangan berpikir bahwa impotensi adalah proses alami yang akan terjadi kepada setiap pria karena proses penuaan layaknya wanita yang menopouse
Salam sehat,
dr. Andika Afriansyah, SpU
Dokter Urologi Bekasi
One Comment