Penyebab batu ginjal pada wanita – Penyakit batu ginjal terjadi ketika urin Anda memiliki konsentrasi mineral lain yang tinggi. Tak hanya mineral, ada zat-zat lainnya juga yang dapat menyebabkan kondisi ini, seperti asam urat, oxalate, dan kalsium. Semua mineral dan zat tersebut membentuk kristal yang saling melekat satu sama lain, dan kemudian menjadi batu. Pembentukan batu tersebut dikarenakan penyebab batu ginjal pada wanita maupun pria, yaitu kurangnya cairan yang bisa mencegah proses pembentukan tadi.
Ketika terbentuk, batu ginjal bisa jadi berukuran sekecil butiran pasir yang bisa dikeluarkan bersamaan dengan urin pada saat buang air kecil tanpa Anda sadari. Akan tetapi, ada juga batu ginjal dengan ukuran yang lebih besar sehingga dapat menyumbat aliran urin dan memicu rasa sakit yang luar biasa. Bahkan, tak sedikit wanita penderita batu ginjal yang menyebutkan bahwa rasa sakitnya lebih parah daripada rasa sakit saat melahirkan.
Lantas, apa sebenarnya penyebab batu ginjal? Baik itu penyebab batu ginjal pada wanita maupun pada pria, ada berbagai faktor pemicu yang jadi alasannya. Dan faktor penyebab tersebut juga termasuk apa yang Anda konsumsi sehari-hari dan obat-obatan apa yang Anda minum. Di samping itu, jika ada anggota keluarga yang menderita batu ginjal, Anda juga berisiko memiliki penyakit ini.

Penyebab Batu Ginjal pada Wanita
Pada realitanya, batu ginjal terbentuk bukan hanya dikarenakan oleh satu faktor saja. Kalau begitu, apa saja ya penyebab batu ginjal pada wanita? Untuk penjelasan lebih jelasnya, simak ulasan tentang penyebab batu ginjal secara umum dan penyebabnya pada wanita secara spesifik di bawah ini.
Kurang minum
Agar kristal yang membentuk batu ginjal tidak terbentuk di dalam organ ginjal, Anda harus memproduksi cukup urin. Dengan begitu, zat-zat pembentuk kristal dan batu ginjal tersebut pun bisa larut dan keluar dari tubuh bersamaan dengan urin pada saat buang air kecil. Jadi jika Anda tidak minum air dalam jumlah yang cukup atau berkeringat terlalu banyak, kemungkinan besar warna urin Anda terlalu gelap — idealnya, urin berwarna jernih atau kuning pucat pada kondisi tubuh yang sehat.
Bagi Anda yang sudah pernah mengalami batu ginjal, idealnya Anda harus bisa mengeluarkan sekitar 8 cangkir urin dalam sehari. Artinya, idealnya Anda minum sekitar 10 cangkir air setiap harinya, mengingat bahwa cairan yang masuk ke dalam tubuh juga dapat menghilang lewat keringat maupun pada saat Anda bernapas.
Di samping itu, Anda juga bisa minum air perasan buah citrus seperti jeruk dan lemon sebagai selingan di sela-sela asupan cairan setiap harinya. Pasalnya, kandungan sitrat di dalamnya bisa mencegah pembentukan batu ginjal.
Pola makan
Apa yang Anda konsumsi setiap harinya memainkan peran besar dalam pembentukan batu ginjal atau tidak. Pasalnya, jenis batu ginjal yang paling umum terbentuk terjadi ketika kalsium dan oxalate saling menempel satu sama lain pada saat organ ginjal sedang memproduksi urin. Oxalate sendiri merupakan zat kimia yang sebenarnya dapat ditemukan di berbagai jenis makanan sehat dan sayuran.
Apabila sebelumnya Anda sudah pernah mengalami batu ginjal oxalate sebelumnya, Anda perlu membatasi asupan makanan dengan kandungan oxalate yang tinggi. Contohnya bayam, sereal bran, grit jagung, dan rhubarb.
Jika Anda pernah mendengar informasi bahwa konsumsi susu adalah salah satu penyebab batu ginjal pada wanita, Anda tak perlu khawatir karena informasi tersebut keliru. Justru jika Anda mengonsumsi makanan atau minuman tinggi kalsium dan makanan dengan kandungan oxalate pada waktu bersamaan, tubuh Anda bisa mengolah oxalate dengan lebih baik karena kedua zat tersebut — oxalate dan kalsium — justru saling mengikat di dalam saluran pencernaan.

Di samping itu, Anda juga perlu memperhatikan asupan sodium atau garam harian untuk mencegah batu ginjal. Oleh karena itu, batasi konsumsi makanan tinggi sodium seperti snack asin, makanan kalengan, daging kemasan, ataupun makanan olahan lainnya.
Perhatikan pula asupan protein hewani Anda setiap hari. Salah satu jenis batu ginjal terbentuk ketika urin Anda terlalu asam. Nah, kadar keasaman tinggi pada urin ini bisa disebabkan oleh daging merah dan kerang adalah contoh protein hewani yang memicu kondisi tersebut. Selain bisa mengakibatkan asam urat, jenis makanan seperti ini juga bisa menjadi penyebab batu ginjal pada wanita maupun pria karena meningkatkan kadar kalsium dan menurunkan jumlah sitrat di dalam urin — kedua hal tersebut meningkatkan risiko terbentuknya batu ginjal.
Masalah pada saluran pencernaan
Pada pasien penderita penyakit inflammatory bowel disease (IBD) seperti penyakit Crohn dan kolitis ulseratif, pembentukan batu jadi masalah di organ ginjal yang paling sering terjadi. Masalah pada usus bisa mengakibatkan diare, kemudian memicu penurunan frekuensi buang air kecil yang dibutuhkan untuk membuang zat-zat pembentuk batu ginjal. Ditambah lagi, diare juga bisa membuat tubuh menyerap lebih banyak oxalate dari usus, sehingga kandungannya pada urin juga jadi lebih tinggi.
Obesitas
Penyebab batu ginjal pada wanita lainnya adalah obesitas. Bahkan, data menunjukkan bahwa obesitas meningkatkan risiko batu ginjal nyaris dua kali lebih besar, atau ketika BMI Anda di atas 30. Dengan begitu, Anda yang sudah mulai kegemukan bisa mulai ubah pola makan dan lebih rutin berolahraga untuk menurunkan serta mengontrol berat badan. Pada penderita obesitas, operasi bedah untuk penurunan berat badan bisa jadi solusi untuk mengurangi risiko batu ginjal.
Kondisi medis tertentu
Rupanya, penyakit batu ginjal juga dapat berkaitan dengan berbagai jenis penyakit lainnya. Beberapa penyakit yang juga jadi penyebab batu ginjal meliputi:
- Penyakit-penyakit turunan tertentu, seperti medullary sponge kidney yang merupakan cacat kelahiran penyebab terbentuknya kista di dalam ginjal.
- Diabetes tipe 2 yang mengakibatkan urin jadi lebih asam dan meningkatkan risiko terbentuknya batu ginjal.
- Asam urat yang memicu penumpukan asam urat di dalam darah dan membentuk kristal pada sendi beserta ginjal. Untuk jenis batu ginjal yang satu ini, biasanya ukurannya besar dan memicu rasa sakit yang teramat sangat.
- Hiperparatiroid, di mana kelenjar paratiroid menghasilkan terlalu banyak hormon dan memicu peningkatan kadar kalsium di dalam darah maupun urin.
- Renal tubular acidosis (RTA), yaitu kelainan yang memengaruhi fungsi ginjal dalam mengatur keasaman. Kondisi ini bisa jadi bertambah parah pada penderita ibu hamil lantaran perubahan fisik yang terjadi pada periode kehamilannya.
- Sindrom metabolisme yang dapat meningkatkan kadar kalsium asam urat, dan oxalate di dalam urin.
Obat-obatan tertentu
Beberapa jenis obat-obatan juga dapat meningkatkan risiko penyakit batu ginjal, seperti:
- Jenis antibiotik tertentu, termasuk sulfa antibiotik (antibiotik dengan kandungan sulfa untuk pengobatan infeksi bakteri) dan ciprofloxacin (antibiotik untuk pengobatan infeksi bakteri seperti infeksi saluran pencernaan dan infeksi saluran kemih).
- Beberapa jenis obat-obatan yang dikonsumsi untuk pengobatan HIV dan AIDS.
- Beberapa jenis diuretik tertentu yang dikonsumsi untuk mengobati tekanan darah tinggi. Hanya saja, beberapa jenis diuretik tipe thiazide justru malah bisa bantu mencegah pembentukan batu ginjal.
Data sendiri menunjukkan bahwa penyakit batu ginjal lebih umum terjadi pada pria. Meski begitu, bukan berarti penyakit ini tidak akan menyerang wanita. Dan dengan mengetahui apa saja faktor penyebab batu ginjal pada wanita seperti yang sudah dijelaskan di atas, Anda pun bisa berikan perhatian ekstra pada gaya hidup, pola makan, hingga asupan obat-obatan setiap harinya untuk membantu Anda mengelola risiko batu ginjal. Semoga informasi di atas bisa bermanfaat untuk Anda, ya!