Operasi PCNL untuk Batu Ginjal : Panduan Lengkap dari Seorang Dokter Urologi dengan Jumlah Kasus di atas 200 Pasien Pertahun
Batu ginjal adalah penyakit yang paling sering dokter urologi tangani selama hidupnya. Batu ginjal secara umum merupakan penumpukan mineral berlebih di urin yang pada akhirnya menjadi batu di saluran kencing. Istilah yang sering digunakan untuk batu ginjal antara lain nefrolitiasis, renal kalkuli, atau dokter umum juga sering menyebutnya BSK (batu saluran kemih).
Secara umum, batu ginjal biasanya menyebabkan nyeri di area pinggang pasien. Gejala lain juga dapat dijumpai seperti mual, muntah, demam, dan kencing berdarah. Variasi gejalanya sangatlah luas, tetapi saya sebagai dokter urologi biasanya mendiagnosis penyakit ini dengan CT-scan. Menurut saya pribadi, tidaklah akurat jika kita mendiagnosis pasien dengan penyakit batu ginjal tanpa CT-scan (hanya sebatas tanya-tanya gejala, ketuk-ketuk pinggang, atau bahkan pemeriksaan urin saja).
Batu ginjal ini harus ditangani dengan tepat. Hal ini karena batu ginjal dapat menyebabkan kerusakan permanen di ginjal tepat batu ini berada. Manusia dianugerahi dua buah ginjal yang artinya jika rusak satu kamu masih dapat hidup normal seperti manusia kebanyakan. Akan tetapi, tidaklah elok jika kamu membiarkan ginjal kamu yang cuman 2 dan membiarkan salah satunya rusak karena takut untuk pengobatan ataupun operasi batu ginjal.
Tentang Penulis
Bagi Anda yang secara tidak sengaja menemukan artikel ini entah dari hasil googling atau seach engine lainnya, tentu Anda tak akan sempat membuka halaman-halaman lain yang menampilkan profile saya. Kalau kamu adalah pengunjung setia blog ini, atau memang pasien rutin saya langsung saja skip ke headline berikutnya.
Halo! Saya dr. Andika Afriansyah, SpU(K) yang saat ini berpraktik di Rumah Sakit Mitra Keluarga Bekasi Timur. Untuk bertemu dan buat appoinment dengan saya cukup klik link berikut (website Mitra Keluarga) untuk membuat appoinment dengan saya. Atau sahabat online juga biasanya sering buat appoinment via website alodokter di link berikut : link alodokter saya.
Saya adalah doker urologi lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, hobinya meneliti dan mengobati pasien. Kamu bisa lihat beberapa hasil penelitian saya di profile saya di website google scholar (link google scholar saya).
Pengalaman saya menangani batu ginjal tentu sangat banyak. Saya mengerjakan operasi PCNL dengan rata-rata 150-200 kasus per tahunnya. Untuk operasi endoskopi laser perkiraan saya 200-300 kasus per tahunnya. Anda bisa membaca penelitian saya mengenai operasi PCNL yang berubah dari posisi tengkurap ke posisi terlentang dalam artikel di link berikut (publikasi ilmiah di Jurnal Urologi Indonesia)
Mengenal operasi PCNL (Percutaneous Nephrolithotomy)
Operasi PCNL adalah operasi penghancuran batu ginjal dengan memasukkan alat teropong (biasa kita sebut alat litotriptor) langsung ke ginjal pasien melalui luka kecil di pinggang. Setelah alat teropong masuk, dokter urologi akan memecahkan batu itu menjadi bagian-bagian kecil dan kemudian bagian-bagian kecil dari batu tersebut dikeluarkan.
Berbeda dengan operasi “jadul” terbuka, operasi PCNL ini lukanya sangat kecil (sekitar 1 cm). Untuk operasi terbuka, dokter urologi mengeluarkan batu secara utuh melalu luka besar di area pinggang. Berbeda dengan PCNL, batu akan dipecahkan jadi pecahan halus di dalam tubuh pasien dan pecahan-pecahan tersebut dikelaurkan. Pasien biasanya diberi batu yang sudah pecah-pecah pasca operasi PCNL ini.
Kelebihan operasi PCNL
- Luka yang sangat kecil jika dibandingkan dengan operasi terbuka
- Lama rawat pendek, kurang lebih 2-4 hari pasca tindakan
- Hasil operasi yang mampu menghabiskan batu hingga 95-100%
- Rasa nyeri minimal pasca operasi
Kekurangan operasi PCNL
- Membutuhkan peralatan yang canggih dan kompleks sehingga tidak semua rumah sakit mampu mengerjakan operasi ini
- Terbilang cukup mahal jika pasien tidak di cover asuransi
- Perlu memakai selang kencing (kateter) pasca operasi
- Membutuhkan dokter urologi yang handal dan melewati pembelajaran yang panjang, sehingga tak semua dokter urologi mampu mengerjakan operasi ini
Kandidat Pasien yang Ideal untuk Operasi PCNL
Pasien wajib konsultasi dahulu ke dokter urologi sebelum menjalani operasi PCNL. Dokter urologi akan menentukan apakah pasien ini kandindat untuk oeprasi PCNL atau tidak. Ada beberapa kondisi di mana operasi PCNL ini benar-benar menjadi suatu pilihan dibandingkan tindakan lainnya
- Ukuran batu yang cukup besar yakni diameter batu terbesar di atas 2 cm
- Batu terletak di kamar ginjal bagian bawah yang tidak memungkinkan batu keluar sendiri pasca tindakan lain seperti ESWL ataupun RIRS laser
- Pernah dikatakan gagal operasi terbuka karena kondisi ginjal yang sangat lengket saat operasi terbuka
- Tidak ada kelainan darah yang membuat luka operasi sulit sembuh
Dokter urologi akan melakukan pemeriksaan CT-scan untuk menentukan apakah Anda kandidat yang baik untuk dilakukan tindakan PCNL ini.

Selain itu, kamu akan di screening apakah ada hal-hal lain yang menjadi kontraindikasi dikerjakannya PCNL seperti adanya gangguan jantung dan paru yang sangat berat, adanya gangguan pembekuan darah, bentuk ginjal yang tidak ideal, sedang hamil, dan lain-lain
Persiapan sebelum PCNL
Sebelum menjalani tindakan percutaneous nephrolithotomy, beberapa tes akan dilakukan. Tes urine dan darah akan memeriksa tanda-tanda infeksi atau masalah lainnya, dan scan tomografi komputer (CT) akan menunjukkan lokasi batu ginjal Anda.
Anda mungkin diminta untuk berhenti makan dan minum setelah tengah malam pada malam sebelum prosedur Anda. Beri tahu tim perawatan Anda tentang semua obat, vitamin, dan suplemen makanan yang Anda konsumsi. Dalam beberapa kasus, Anda mungkin perlu menghentikan penggunaan obat-obatan ini sebelum operasi.
Dokter bedah Anda mungkin meresepkan antibiotik untuk mengurangi kemungkinan terkena infeksi setelah prosedur.
Langkah-langkah prosedur PCNL
Persiapan tindakan
Percutaneous nephrolithotomy biasanya dilakukan di rumah sakit dengan anestesi umum. Dengan anestesi umum, Anda tidak akan sadar selama prosedur dan tidak akan merasakan sakit.
Selama Prosedur PCNL
Untuk memulai prosedur, jarum khusus dimasukkan ke dalam ruang ginjal (biasanya disebut dengan kaliks). Jalur yang dibentuk oleh jarum ini menjadi jalan untuk melakukan prosedur berikutnya. Dokter urologi menggunakan gambar sinar-X dikombinasi dengan USG untuk memandu penempatan jarum. Penempatan jarum dapat terjadi di ruang operasi.
Dalam prosedur ini, dokter akan memasukkan tabung atau kateter melalui uretra, kandung kemih, dan ureter ke dalam ginjal. Uretra adalah saluran tempat urine keluar dari tubuh. Ureter adalah saluran yang menghubungkan ginjal ke kandung kemih. Melalui kateter ini, dokter dapat memasukkan bahan pelacak khusus ke dalam ginjal yang menampilkan struktur di dalam ginjal sehingga lebih terlihat selama sinar X (atau biasanya kita sebut dengan zat kontras). Cara lainnya adalah kamera kecil dapat dimasukkan melalui kateter, yang memungkinkan dokter melihat jarum saat ditempatkan di ginjal dan tindakan lain selama operasi.
Selanjutnya, dokter akan menempatkan tabung sepanjang jalur jarum. Dengan menggunakan alat khusus yang melewati saluran, dokter akan memecah batu ginjal dan mengeluarkannya.
Setelah itu, dokter mungkin akan menempatkan selang yang berbeda, disebut selang nefrostomi, di jalur luka operasi tadi. Selang nefrostomi memungkinkan urine mengalir langsung dari ginjal ke dalam kantung penyimpanan luar yang dipakai di luar tubuh selama pemulihan. Untuk kasus yang rumit, selang nefrostomi ini juga memberikan akses ke ginjal jika batu ginjal atau pecahan batu ginjal perlu dikeluarkna selama waktu pemulihan.
Batu ginjal dikirim ke laboratorium untuk diperiksa jenis batu apa yang terjadi. Mengetahui jenis batu ginjal yang Anda miliki dapat membantu dokter Anda menyarankan cara untuk mencegah batu ginjal di masa depan dengan mengatur pola makan Anda.
Setelah Prosedur PCNL
Setelah prosedur, Anda mungkin perlu tinggal di rumah sakit selama 1 hingga 2 hari. Anda mungkin perlu menghindari mengangkat barang berat dan mendorong atau menarik sesuatu selama 2 hingga 4 minggu setelah operasi. Anda mungkin bisa kembali bekerja setelah sekitar satu minggu.
Jika Anda memiliki tabung drainase di ginjal setelah operasi (selang nefrosotmi), Anda perlu memperhatikan adanya pendarahan. Jika Anda melihat darah atau gumpalan darah seperti saus tomat kental di urine atau tabung drainase (nefrostomi) Anda, pergilah ke departemen gawat darurat.
Jika Anda mengalami demam atau menggigil, segera ke IGD tempat Anda di operasi. Ini bisa menjadi tanda-tanda infeksi, dan Anda mungkin membutuhkan perawatan lanjutan dengan antibiotik infus. Jika Anda merasakan nyeri yang signifikan dan obat penghilang rasa sakit tidak meredakan rasa sakit, hubungi dokter urologi yang mengoperasi Anda.
Gambar dan Ilustrasi PCNL

Komplikasi dan Efek Samping PCNL
Banyak pasien yang bertanya kepada saya, “Dok, apa komplikasi dan efek samping operasi PCNL ini?”. Pasien biasanya cukup takut untuk mengerjakan prosedur ini karena ini adalah operasi yang tergolong besar.
Biasanya saya menjelaskan kepada pasien bahwa jaman dahulu, orang mengeluarkan batu ginjal dengan membuat luka sangat besar di pinggang pasien. Saat ini, dengan luka 1,5 cm saja kita sudah dapat mengeluarkan batu ginjal.
Berbicara tentang komplikasi, komplikasi adalah hal yang tidak dapat dihindarkan 100% dalam prosedur medis apapun. Sama halnya dengan Anda berkendara motor, meskipun sudah pakai helm, mengikuti rambu-rambu lalu lintas, tetap saja selalu ada resiko kecelakaan di jalan raya meskipun kecil. Begitu juga dengan tindakan medis operasi, ada resiko meskipun juga sangat kecil.
Berdasarkan jurnal Translational Andrology and Urology tahun 2012 komplikasi PCNL yaitu sebagai berikut
- Perlu transfusi darah sekitar 5% pasien
- Terjadi demam saat perawatan pada 10% pasien
- Terjadi cedera organ sekitar ginjal seperti pleura dan cedera usus yang berjumlah 1 / 1000 kasus PCNL
- Kebocoran urin pada 3% pasien
- Serta terjadinya kematian pada 1 pasien setiap 3.000 kasus yang bisa berhubungan dengan operasi dan faktor pembiusan
Data di atas saya tampilkan agar pasien tahu resiko apa yang pasien hadapi meskipun angkanya sangat kecil. Saya sendiri belum pernah mengalami komplikasi mayor seperti kematian pasien pasca operasi. Ada 1 kasus cedera usus pasca operasi PCNL yang saya rawat tanpa perlu pembedahan lanjutan.
Biaya Operasi PCNL
Ini adalah pertanyaan paling sering yang saya jumpai, berapa biaya operasi PCNL di Indonesia. Jawabannya adalah sangat bervariasi tergantung jenis rumah sakit, kelas perawatan, dan domisili tinggal pasien.
Hal yang pasti adalah bahwa operasi PCNL ini dicover oleh BPJS Kesehatan Indonesia, sehingga operasi dapat gratis asalkan syarat administrasi terpenuhi.
Pengalaman saya melakukan operasi PCNL di rumah sakit swasta di Bekasi, pasien memerlukan biaya kurang lebih Rp 30.000.000 sampai dengan Rp 50.000.000 untuk operasi. Tetapi biasanya pasien di cover dengan asuransi yang artinya pasien tak perlu keluar biaya sedikitpun. Sebaiknya kamu tanya bagian kasir rumah sakit untuk mendapatkan informasi pasti megenai biaya operasi PCNL.
Daftar Pustaka
- Complications associated with percutaneous nephrolithotomy. Transl Androl Urol. 2012 Dec; 1(4): 223–228. 10.3978/j.issn.2223-4683.2012.12.01
- Video operasi PCNL dari RSUP Persahabatan, Jakarta.
- Percutaneous nephrolithotomy for treating staghorn stones: 10 years of experience of a tertiary-care centre.