URS untuk batu ginjal dan saluran kemih

Operasi URS (Ureteroskopi) untuk Batu Ginjal dan Saluran Kemih

Operasi URS (ureteroskopi) – Ureteroskopi atau populer juga dengan sebutan URS merupakan prosedur operasi teropong untuk batu ginjal dan saluran kemih. 

Terapi ini menjadi salah satu terapi yang tidak invasif untuk pengobatan penyakit saluran kemih atas. Terdapat dua jenis operasi URS yakni (1) URS untuk batu di ginjal; dan (2) URS untuk batu di saluran ureter.

Jika Anda mencari informasi tentang URS urologi, halaman ini adalah halaman yang tepat untuk mencari informasi tentang URS. Oleh karena itu, silakan dibaca sampai habis dan jika ada pertanyaan silakang tanyakan di kolom komentar ya

operasi URS untuk batu ginjal dan saluran kemih
Gambaran prosedur URS untuk batu saluran kemih

Bacaan lanjutan : batu ginjal dan saluran kemih, gejala dan tanda

Apa itu operasi URS?

Operasi URS adalah salah satu operasi peneropongan di ginjal dan saluran kemih. Terdapat dua macam alat URS, ada yang flexibel dan ada yang rigid. Dokter urologi akan menentukan alat yang mana yang dia akan gunakan unutk mengobati penyakit Anda.

Prinsipnya adalah sama, alat teropong masuk ke dalam saluran kencing Anda untuk melihat dan menerapi kelainan yang ada.

Tindakan URS adalah tindakan/prosedur medis yang dilakukan untuk melihat langsung dan memperlakukan masalah yang terjadi di dalam ginjal atau ureter (saluran yang menghubungkan ginjal dan kandung kemih). Beberapa tindakan yang mungkin dilakukan selama prosedur URS meliputi:

  • Mengangkat batu ginjal atau batu ureter.
  • Mengambil sampel jaringan (biopsi) untuk pemeriksaan lebih lanjut.
  • Membantu dalam pemecahan batu ginjal dengan laser atau alat lainnya.
  • Memasang stent ureter untuk membantu aliran urine.

Tindakan ini biasanya dilakukan oleh dokter spesialis urologi. Untuk mempersiapkan prosedur ini, pasien mungkin perlu berpuasa dan menghentikan penggunaan obat-obatan tertentu. Setelah prosedur, pasien mungkin perlu tetap di rumah sakit untuk pemulihan dan pemantauan.

oprerasi URS / ureteroskopi batu ginjal
Terdapat dua jenis alat URS (1) URS rigid di gambar kiri; dan (2) URS fleksibel di gambar kanan

Indikasi operasi ureteroskopi atau URS

Beberapa indikasi operasi URS antara lain untuk

  • Melihat adanya penyempitan pada saluran kencing yang membuat ginjal bengkak
  • Melebarkan penyempitan pada saluran kencing
  • Melihat dan memecahkan adanya batu ginjal ataupun batu di ureter
  • Batu di ginjal ukuran lebih dari 10 mm
  • Batu di saluran ureter yang tak kurang dari 20 mm
  • Melihat kelainan di ginjal seperti apakah ada tumor atau tidak
  • Batu yang tidak dapat diterapi dengan metode ESWL karena keras
  • Adanya lesi abnormal pada saluran kemih misalnya sumbatan
  • Pilihan pasien untuk melakukan terapi ini
Baca Juga
ESWL batu ginjal: prosedur pemecahan batu tanpa operasi

URS untuk operasi batu ginjal

Saat ini lagi marak pemecahan batu ginjal dengan alat URS yang dapat berbelok (namanya URS flexibel; disingkat fURS). URS felxibel juga menjadi standar yang direkomendasikan dalam panduan batu ginjal baik di Eropa maupun di Amerika batu ginjal berukuran >10 mm.

Baca juga : operasi batu ginjal berdasarkan ukurannya

Pada prosedur ini, alat yang disebut dengan teleskop halus dan fleksibel yang dimasukan ke dalam saluran kemih hingga mencapai ureter untuk menghancurkan dan menghilangkan batu. Alat tersebut juga sangat berguna khususnya ketika batu ginjal yang ingin dihancurkan cukup keras. Contohnya adalah batu ginjal jenis kalsium.

Operasi URS untuk operasi batu di ureter ataupun penyempitan ureter

Pernahkah kamu mendengar ada ginjal yang bengkak? Ginjal bengkak ini bukan penyakit, melainkan suatu akibat dari penyakit. Penyakitnya bisa bermacam-macam, mulai dari batu di ureter, penyempitan ureter, ataupun tumor di ureter.

Untuk batu ataupun penyempitan ureter, dokter urologi memasukkan kamera kecil ke saluran kencing Anda. Biasanya yang digunakan adalah alat yang kaku. Jika ditemukan batu maka akan dipecahkan batunya.

Jika ditemukan penyempitan, maka penyempitan tersebut dilebarkan. Setelah prosedur adakalanya diperlukan penanaman selang JJ stent.

Selang JJ stent adalah selang sementara yang menghubungkan ginjal ke kandung kemih agar aliran kencing menjadi lancar. JJ stent akan dicabut dalam kurun waktu 1 – 3 bulan semenjak operasi.

JJ stent pasca URS
JJ stent adalah selang yang ditempatkan di saluran kencing untuk mengantarkan urin dari ginjal ke saluran kemih

Perbedaan URS, ESWL, maupun PCNL untuk batu ginjal

Mengerti beda URS dan ESWL sangat penting dalam memahami penanganan batu ginjal. Ureteroscopy (URS) adalah prosedur invasive yang melibatkan selang tipis yang dimasukkan melalui uretra untuk mengidentifikasi dan menghilangkan batu. Alat ini dilengkapi dengan kamera kecil dan alat lain untuk membantu proses penghilangan batu.

Sementara itu, Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy (ESWL) adalah prosedur non-invasive yang menggunakan gelombang kejut untuk memecahkan batu ginjal menjadi potongan-potongan kecil yang bisa keluar dari tubuh melalui urin. Kedua metode ini efektif namun, beda URS dan ESWL ini menunjukkan bahwa pilihan terbaik akan bergantung pada ukuran batu, lokasi, dan kondisi kesehatan pasien secara keseluruhan.

Ketiga tindakan baik URS, Extracorporeal Shockwave Lithotripsy (ESWL), maupun percutaneous nephrolithotomy (PCNL) bisa digunakan untuk tindakan batu ginjal.

Bacaan lainnya : ESWL, sebuah terapi batu ginjal tanpa operasi

ESWL memiliki kekurangan hanya untuk batu yang kecil dan lunak. Sedangkan, PCNL karena membuat luka di pinggang, biasanya digunakan untuk operasi batu ginjal yang besar.

Baca Juga
Makanan tinggi oksalat : cegah batu ginjal dengan menghindarinya

Bacaan lanjutan : PCNL, operasi batu ginjal dengan luka minimal

Bagaimana dengan URS? Prosedur ini umumnya lebih disukai dibandingkan ESWL karena komplikasinya yang rendah dan tingkat keberhasilan hilangnya batu yang lebih tinggi.  Cocok juga untuk batu yang tak terlalu besar tetapi keras di mana mesin ESWL tak mampu menghancurkan batunya.

URS juga menjadi prosedur yang efektif dalam menangani batu ginjal dengan kondisi tertentu, seperti ginjal tunggal, obesitas, serta kehamilan. Faktor yang mempengaruhi keberhasilan terapi ini mencakup ukuran batu, lokasi batu, serta kondisi alat yang digunakan selama prosedur dilakukan.

Keberhasilan prosedur URS, termasuk pada kelompok lansia juga cukup baik.

Persiapan sebelum tindakan URS atau Ureteroskopi pada batu ginjal

Pada prosedur ureteroskopi, Anda akan melalui beberapa tahap pemeriksaan.

Pertama, dokter tentu akan memastikan terlebih dahulu diagnosa penyakit Anda dan melihat riwayat perjalanan penyakit yang Anda alami. Untuk memastikan kelainan yang Anda derita, biasanya doker urologi mengerjakan pemeriksaan USG urologi dan CT scan.

CT Scan untuk batu ginjal asam urat
CT Scan adalah salah satu modalitas pemeriksaan batu ginjal asam urat

Selanjutnya, apabila dokter mengarahkan Anda untuk melakukan pengobatan dengan prosedur dan tindakan URS, dokter akan menjelaskan mengenai prosedur ini, termasuk kemungkinan efek samping yang terjadi. Indikasi URS ini salah satunya adalah untuk batu ginjal. Setelah itu, dokter akan meminta Anda untuk mengisi lembar persetujuan menerima tindakan medis.

Prosedur pengerjaan URS

Dalam pelaksanaan prosedur fURS, dokter akan melakukan bius  (biasanya bius setengah badan ataupun bius umum) untuk menghilangkan rasa sakit yang mungkin muncul. Setelah bius bekerja, alat teleskop fleksibel akan dimasukan perlahan ke dalam saluran kemih Anda hingga mencapai kandung kemih.

Sebelum dilakukan pembuangan batu, dokter mungkin akan melakukan pemeriksaan dengan cairan kontras untuk menilai struktur saluran kemih Anda, apakah terdapat kelainan secara struktur atau tidak. Cairan kontras ini dialirkan melalui selang kecil dari kandung kemih hingga memenuhi ureter dan ruangan ginjal.

Prosedur URS
Tindakan pertama adalah memasukkan zat pewarna radiologis ke saluran untuk menentukan posisi batu

Kemudian, dokter akan melakukan pemeriksaan dengan pencitraan foto x-ray yang bertujuan untuk melihat lokasi batu secara tepat. Selanjutnya, Dokter baru memasukan alat teleskop menuju lokasi batu dengan bantuan suatu kawat yang sebelumnya sudah dipasang dekat lokasi batu sebagai penanda.

Batu dapat dikeluarkan secara langsung dengan keranjang batu atau dipecah menjadi potongan-potongan kecil dengan laser sebelum dikeluarkan menggunakan keranjang batu dari teleskop.

prosedur URS untuk batu saluran kemih
Alat teleskop masuk ke saluran kencing untuk menemukan batu
tindakan urs batu ureter
Pemecahan batu dengan laser

Setelah batu selesai dikeluarkan, dokter akan memeriksa seluruh saluran kemih untuk memastikan tidak ada sisa batu yang terlewat. Dokter juga mungkin akan memasang stent (biasa disebut selang DJ stent) atau selang kecil untuk sementara waktu dengan tujuan memastikan pembengkakan yang mungkin terjadi tidak akan menghalangi pengeluaran urine Anda.

VIdeo lengkap prosedur URS

Kateter juga mungkin akan digunakan untuk mengeluarkan urine Anda yang tertampung pada kandung kemih. Baik stent maupun kateter umumnya akan dilepas secepatnya setelah prosedur URS selesai dilakukan.

Baca Juga
Manfaat olahraga untuk kesehatan ginjal dan mencegah batu ginjal

Selanjutnya, Anda dapat langsung pulang ke rumah. Jangan ragu untuk segera berkonsultasi dengan dokter apabila Anda mengalami kesulitan buang air kecil tanpa ada gejala demam maupun nyeri setelah pelaksanaan prosedur URS.

Kontraindikasi dimana URS tak boleh dikerjakan

Tidak ada kontraindikasi khusus dari prosedur ureteroskopi ini. Namun, umumnya ureteroskopi tidak disarankan bagi orang dengan infeksi saluran kemih yang tidak diobati serta orang yang dikontraindikasikan untuk mendapatkan obat bius tertentu.

Efek Samping Operasi URS/ Uteroskopi pada batu ginjal

Efek samping operasi URS dan komplikasi dari ureterorenoskopi dapat terjadi selama prosedur dilakukan (intraoperatif) maupun pasca prosedur (post-operatif). Komplikasi intraoperatif dapat berupa:

  • perdarahan
  • luka pada ginjal
  • saluran kencing yang robek
  • pindahnya batu ke saluran lebih atas
  • gagalnya prosedur karena alat tak dapat masuk karena saluran ureter terlampau sempit

Adapun efek samping dan komplikasi setelah operasi (pasca prosedur) berupa:

  • demam (tersering)
  • kencing berdarah
  • nyeri
  • mual dan muntah
  • kesalahan penempatan stent
  • infeksi berat
  • kerusakan permukaan ureter
  • Pengulangan prosedur akibat batu yang tidak dihancurkan seluruhnya

Efek samping dan komplikasi terberat operasi URS

Efek samping operasi urs dan komplikasi yang terjadi umumnya bersifat minor (ringan) dan dapat sembuh dengan terapi atau pengobatan. Obat yang diberikan dapat berupa antibiotik dan beberapa komplikasi dapat sembuh dengan sendirinya.

Meskipun begitu, komplikasi berat mungkin saja terjadi. Komplikasi berat akibat prosedur ureteroskopi di antaranya:

  • Kematian, hal ini paling sering terjadi akibat infeksi yang terlampau berat yang salah dari perburukan kondisi batu ginjal.
  • Perdarahan yang memberat. Biasanya akibat perlukaan di ginjal. Gejalnya adalah kencing berdarah
  • Urinoma, yakni terkumpulnya urine pada rongga disekitar ginjal.
  • Nanah di sekitar ginjal, yaitu adanya luka pada ginjal yang pecah.
  • Infeksi berat dan mengancam nyawa, yakni gangguan fungsi pada saluran kemih akibat infeksi yang berat. Kondisi ini dapat berakibat fatal apabila tidak segera mendapatkan pengobatan.

Apabila Anda mengalami komplikasi di atas, Anda mungkin disarankan untuk mendapatkan perawatan di rumah sakit selama beberapa hari untuk mencegah perburukan kondisi.

Biaya tindakan URS / ureteroskopi

Untuk prosedur pembedahan pada saluran kemih, umumnya biaya yang perlu dikeluarkan berkisar antara Rp2.000.000,00-Rp21.000.000. Setiap rumah sakit memiliki tarif yang berbeda, oleh karena itu Anda disarankan untuk berkonsultasi dahulu dengan dokter dan berdiskusi dengan keluarga untuk keputusan melakukan prosedur ini.

Referensi dan bahan bacaan lainnya

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *