Hormon ADH

Pengertian, Fungsi Dan Dampak Kekurangan Hormon ADH

Hormon ADH merupakan hormon yang berfungsi untuk mengatur rasa haus, frekuensi buang air kecil dan menjaga asupan air serta darah di dalam tubuh. Hormon ini memiliki kaitan yang cukup erat dengan penyakit diabetes.

Penderita diabetes tidak mampu menghasilkan hormon ini sehingga sering merasa haus, sering buang air dan lain sebagainya. Diabetes pada anak tergolong jauh lebih serius dibandingkan pada orang dewasa, karena efeknya bisa berkelanjutan jika tidak segera diatasi.

Hormon ADH
Hormon ADH berfungsi sebagai pengental urine sehingga mengurangi frekuensi kencing

Apa Itu Hormon ADH ?

Hormon ADH adalah senyawa hormon yang membantu ginjal untuk dapat mengatur keseimbangan cairan serta garam yang ada di dalam tubuh sehingga dapat mempengaruhi jumlah urine yang diproduksi.

Hormon ADH diproduksi oleh kelenjar otak yang dinamakan hipotalamus. Hormon ini nantinya akan disimpan pada kelenjar pituitari atau hipofisis. Hormon ini disekresikan dari hipofisis ke bagian tubuh yang membutuhkan.

Tugas utama hormon ini adalah mengatur kadar air yang ada di dalam tubuh agar tetap seimbang dan mampu memenuhi kebutuhan tubuh secara optimal.

Hormon yang dihasilkan oleh kelenjar otak ini memiliki peranan yang sangat penting seperti untuk mengontrol rasa haus, menjaga asupan air serta mengatur frekuensi buang air kecil agar tidak berlebihan.

Selain itu hormon ADH berfungsi untuk mendiagnosis serta menentukan apakah kandungan air dan darah yang terdapat di dalam tubuh masih sesuai atau berlebihan. Kekurangan hormon ini dapat memberikan dampak buruk bagi tubuh.

Fungsi Hormon Antidiuretik

Hormon antidiuretik memiliki peranan yang sangat penting untuk tubuh dan memiliki manfaat untuk menyeimbangkan jumlah senyawa yang dibutuhkan tubuh sehingga sistem metabolisme bisa tetap berjalan dengan lancar. Selain itu, hormon ini memiliki berbagai fungsi lain sebagai berikut.

Baca Juga
Kanker Prostat, Bulan Kesadaran: Panduan untuk Mencegah Kanker Prostat

Mengendalikan Penyerapan Air

Hormon antidiuretik berfungsi untuk mengendalikan proses penyerapan air dalam tubuh sehingga sistem kerja ginjal dapat berjalan dengan baik dan optimal.

Menjaga Kadar Darah dalam Tubuh

Hormon antidiuretik berperan menjaga kadar darah di dalam tubuh agar tetap normal. Apabila osmolaritas darah menurun, maka secara alami tubuh akan memproduksi urine yang lebih banyak untuk menyeimbangkannya.

Untuk itu kadar hormon antidiuretik dalam tubuh harus sesuai agar sistem kerja tubuh dapat terjaga dengan baik.

Mengurangi Jumlah Air yang Hilang

Hormon antidiuretik dapat berfungsi sebagai pengendali cairan tubuh sehingga jumlah air yang hilang dari ginjal bisa sesuai dan tidak berlebihan. Kekurangan cairan yang berlebihan dapat memicu berbagai penyakit seperti dehidrasi.

Dampak Kekurangan Hormon Antidiuretik

Seseorang yang kekurangan hormon antidiuretik bisa berpotensi terserang penyakit diabetes, mengalami dehidrasi hipertonik yang dapat membuat sel menyusut hingga menghasilkan urine yang kurang pekat dalam jumlah yang lebih banyak.

Kapasitas kandung kemih manusia tentu akan berbeda-beda, untuk itu Anda perlu mengetahui kebiasaan buang air yang terjadi. Jika dianggap abnormal, mungkin saja Anda kekurangan hormon antidiuretik.

Intensitas buang air kecil yang terlalu sering dapat menjadi pertanda bahwa tubuh sedang tidak sehat. Berbeda dengan kebiasaan ngompol malam hari pada anak (nokturnal enuresis) yang dianggap biasa.

Jika hal ini terjadi pada orang dewasa sebaiknya segera melakukan pemeriksaan ke dokter, bisa saja itu adalah gejala diabetes atau yang lainnya.

Gangguan kesehatan yang berkaitan dengan hormon antidiuretik memang memiliki gejala yang hampir mirip, untuk lebih jelasnya Anda bisa langsung memeriksakan diri ke dokter sehingga bisa mendapatkan penanganan yang tepat.

Hormon ADH memiliki peranan yang cukup penting bagi tubuh untuk menjaga sistem metabolisme agar tetap berjalan dengan baik. Untuk itu Anda perlu melakukan pengecekan kesehatan secara berkala untuk dapat mendeteksi berbagai gangguan yang mungkin diderita sejak dini.

Baca Juga
Biaya USG urologi di Jakarta dan Bekasi tahun ini

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *