Pria Mandul: Ciri-ciri, Penyebab, dan Cara Mengobati
Pria mandul – Pria mandul atau dalam bahasa medisnya adalah infertilitas merupakan masalah yang cukup sering dijumpai. Infertilitas memiliki definisi ketidakmampuan pasangan yang aktif secara seksual dan tidak menggunakan kontrasepsi untuk hamil dalam waktu satu tahun.
Kemandulan pada pria, atau biasa disebut infertilitas pria, berarti gangguan kesuburan berasal dari pihak pria. Infertilitas terjadi pada sekitar 13% pasangan dengan sepertiga hingga separuh kasus diperkirakan disebabkan oleh peran akibat pada pria.

Penyebab pria menjadi mandul
Gangguan kesuburan pria dapat terjadi karena
- Penyebab bukan sumbatan (non-obstruktif), yaitu disebabkan oleh faktor semen atau air mani. Gangguan non-obstruktif disebabkan oleh gangguan produksi sperma, jumlah sperma yang rendah pada semen, dan kualitas sperma yang buruk sehingga tidak dapat bergerak atau berfungsi dengan baik
- Penyebab akibat sumbatan (obstruktif) atau gangguan struktur yang menyebabkan sperma tidak dapat mencapai sel telur. Untuk gangguan obstruksi dapat disebabkan oleh gangguan pada salah satu proses transportasi sperma. Proses transportasi meliputi perpindahan sperma dari testis untuk bercampur dengan semen melalui saluran yang bernama vas deferens dan ejakulasi atau proses keluarnya sperma dan semen dari tubuh melalui penis.
Adapun gangguan pada sperma atau proses transportasi sperma dapat terjadi akibat hal-hal berikut:
Ketidakseimbangan hormon
Infertilitas dapat terjadi akibat gangguan hormon, terutama hormon testosteron. Gangguan yang menyebabkan ketidakseimbangan hormon dapat terjadi pada testis maupun sistem hormonal lainnya seperti pada hipotalamus, hipofisis, kelenjar tiroid, dan kelenjar adrenal.
Kelainan genetik atau kromosom
Kelainan bawaan dapat menjadi penyebab gangguan kesuburan, terutama gangguan kromosom. Gangguan kromosom yang dapat menyebabkan infertilitas, antara lain sindrom Klinefelter (terdapat dua kromosom X dan satu kromosom Y), delesi atau hilangnya materi genetik pada kromosom Y, dan Down syndrome. Kondisi genetika lainnya yang memengaruhi kesuburan adalah fibrosis kistik dan sindrom Kallman’s.
Testis yang tidak turun
Beberapa pria mengalami gangguan penurunan testis menuju sebuah kantung yang bernama skrotum ketika janin. Penurunan kesuburan lebih umum terjadi pada pria dengan kondisi tersebut.
Gangguan produksi sperma
Kondisi yang dapat menyebabkan gangguan pada produksi sperma adalah varikokel. Varikokel merupakan pembengkakan pada pembuluh darah vena pada testis sehingga aliran darah terganggu. Hal ini dapat menurunkan kualitas dan kuantitas sperma.
Gangguan ereksi atau ejakulasi
Disfungsi ereksi, ejakulasi dini, rasa sakit ketika berhubungan seksual, kelainan struktur anatomis, ejakulasi mundur (retrograde), dan gangguan psikologis termasuk dalam jenis gangguan ini. Gangguan ereksi dan ejakulasi menyebabkan masalah ketika berhubungan seksual atau penetrasi.
Sumbatan saluran sperma
Obstruksi atau sumbatan dapat terjadi pada salah satu dari banyaknya saluran transportasi sperma. Obstruksi dapat terjadi karena cedera akibat tindakan bedah, infeksi, cedera, hingga genetik seperti fibrosis kistik.
Infeksi saluran kemih dan kelamin (saluran urogenital)
Infeksi dapat menyebabkan gangguan pada produksi, kualitas, dan transportasi sperma. Gangguan infeksi tersebut di antaranya epididimitis, orkitis, dan penyakit menular seksual seperti gonore dan HIV.
Gangguan sistem imun
Gangguan imunitas yang menyebabkan infertilitas contohnya celiac disease dan terdapatnya antibodi tubuh yang menyerang sperma.
Kanker
Kanker tertentu dapat membuat gangguan sperma secara langsung seperti kanker pada testis. Selain itu, efek samping terapi kanker seperti pemberian kemoterapi tentu membuat gangguan pematangan sperma dan membuat pria menjadi mandul
Konsumsi obat-obatan tertentu
Obat-obatan yang dapat mengganggu kesuburan antara lain terapi pengganti hormon testosteron, penggunaan steroid jangka panjang, pengobatan kanker (kemoterapi), dan obat-obatan untuk artritis. Konsumsi obat-obatan ini dapat menurunkan produksi sperma.
Riwayat tindakan bedah
Beberapa tindakan bedah seperti vasektomi (pemutusan saluran sperma), bedah pada skrotum atau testis, pembedahan prostat, dan tindakan bedah besar pada perut akibat kanker testis dan rektum dapat menyebabkan tidak adanya sperma pada semen yang diejakulasikan.
Pajanan lingkungan
Elemen-elemen lingkungan tertentu dapat menyebabkan penurunan produksi maupun fungsi sperma, contohnya paparan zat-zat kimia pada industri seperti pestisida, herbisida, pelarut organik, dan cat; paparan logam berat; dan panas yang berlebihan pada testis yang disebabkan oleh duduk terlalu lama dan memakai pakaian ketat.
Gaya hidup
Penggunaan obat-obatan tertentu, mengonsumsi alkohol, merokok, dan obesitas dapat menyebabkan gangguan kesuburan.
Penyebab yang tidak diketahui
Sekitar 30-40% gangguan reproduksi pada pria tidak diketahui penyebabnya.
Gejala dan tanda pria mandul
Gejala utama infertilitas adalah tidak dapat menghasilkan keturunan, namun pada beberapa kasus, dapat muncul tanda dan gejala berupa:
- Gangguan fungsi seksual berupa disfungsi ereksi, gangguan ejakulasi, dan penurunan gairah seksual
- Pembengkakan dan rasa nyeri pada testis
- Infeksi saluran pernapasan yang berlangsung terus-menerus
- Kehilangan kemampuan penciuman
- Pembesaran payudara abnormal (ginekomastia)
- Rambut pada wajah atau tubuh yang sedikit atau tanda abnormalitas kromosom atau hormonal lainnya
- Jumlah sperma di bawah normal (kurang dari 15 juta per mL atau 30 juta per ejakulasi)
Pemeriksaan pada pria yang mandul
Segera periksakan diri ke dokter apabila Anda tidak dapat mendapatkan keturunan dalam setahun setelah aktif melakukan hubungan seksual tanpa kontrasepsi.
Pemeriksaan dalam waktu yang lebih cepat dan tak perlu menunggu setahun apabila terdapat kondisi di bawah ini:
- Gangguan fungsi seksual
- Pembengkakan, sakit, dan ketidaknyamanan pada daerah testis
- Riwayat gangguan pada testis, prostat, dan gangguan seksual lainnya
- Riwayat tindakan bedah pada selangkangan, testis, dan penis
- Pasangan dengan usia di atas 35 tahun
Untuk mencari tahu penyebab infertilitas, dokter akan bertanya mengenai riwayat kesehatan dan melakukan pemeriksaan fisik.
Setelah itu, dokter juga akan melakukan pemeriksaan penunjang yang meliputi:
Pemeriksaan hormon darah
Pemeriksaaan hormon untuk mencari penyebab gangguan kesuburan Anda antara lain adalah sebagai berikut :
- hormon testosteron
- hormon FSH dan LH. Hormon yang dihasilkan kelenjar di sekitar otak yang turut berperan dalam penghasilan sperma
- hormon prolaktin. Hormon ini sebenarnya banyak pada wanita yang sedang menyusui. Jika hormon ini tinggi pada pria dapan membuat gangguan libido dan kemandulan pria
- hormon lainnya seperti : hormon tiroid (TSH)
Analisis sperma / analisa semen
Pada pemeriksaan analisa semen, cairan semen akan diejakulasikan pada kontainer untuk dianalisis di laboratorium. Beberapa hal yang perlu Anda perhatikan untuk mendapatkan hasil tes yang optimal, antara lain tidak melakukan ejakulasi 2-5 hari sebelum mengumpulkan cairan semen, melakukan pemeriksaan dua kali atau lebih, dan waktu yang singkat antara pengumpulan dan analisis.
Analisis semen dilakukan dengan memeriksa warna, bau, volume, dan kekentalan cairan semen. Melalui mikroskop, dapat diamati dan diperiksa bentuk, pergerakan, vitalitas, dan tanda-tanda infeksi.
Hasil kemudian akan dianalisis dan dinyatakan normal atau tidak berdasarkan standar yang telah ditetapkan oleh WHO.
Pemeriksaan ultrasonografi untuk memeriksa jaringan testis dan epididimis
Ini adalah salah satu pemeriksaan wajib yang perlu dikerjakan seorang pria yang mengalami mandul. Pemeriksaan ini berguna untuk mengetahui kelainan pada testis pria. Testis pria merupakan organ yang berfungsi menghasilkan sperma.
Selain itu, sperma setelah dirpoduksi akan disalurkan ke saluran sperma bernama epididimis. Kelainan kedua organ tersebut dapat dideteksi dengan USG

Baca juga : USG skrotum dan testis
Sampel urin dan swab saluran kemih bawah (uretra)
Bertujuan untuk memeriksa adanya infeksi. Infeksi yang berulang akibat infeksi menular sexual membuat gangguan pada produksi sperma ataupun malah
Biopsi testis
Biopsi testis diperlukan pada hasil analisis semen yang menunjukkan tidak adanya sperma dan tidak terdapat tanda-tanda penyumbatan pada saluran sperma.
Pemeriksaan genetik
Untuk memeriksa kemungkinan kelainan genetik, dilakukan pemeriksaan genetik. Pemeriksaan yang umum dilakukan adalah pemeriksaan kromosom dengan metode karyotyping .
Cara mengatasi penyakit penyebab pria mandul
Terdapat berbagai terapi, mulai dari penggunaan obat-obatan hingga tindakan bedah, untuk mengatasi infertilitas pada pria. Terapi akan disesuaikan dengan penyebab infertilitas.
Tindakan yang umum dilakukan untuk mengatasi infertilitas adalah bedah varikokel dan pengambilan sperma untuk teknologi reproduksi berbantu (assisted reproductive techniques).
Bedah varikokel untuk mengatasi mandul pada pria
Bedah varikokel atau varicocelectomy merupakan tindakan bedah minor untuk memperbaiki sumbatan yang disebabkan oleh pembuluh darah vena. Tindakan bedah varikokel diharapkan dapat membantu pergerakan, jumlah, dan struktur dari sperma. Beberapa studi menunjukkan hasil yang signifikan dari bedah varikokel pada fertilitas, namun studi lainnya tidak menunjukkan hasil yang signifikan.
Pengambilan sperma dan teknologi reproduksi terbantu
Teknologi reproduksi berbantu yang umum dilakukan, antara lain:
- Intrauterine insemination (IUI)
Tindakan IUI dilakukan dengan meletakkan sperma menggunakan sebuah alat ke dalam uterus wanita.
- In vitro fertilization (IVF)
Teknologi IVF dilakukan dengan mempertemukan sel telur dan sperma di cawan petri. Sebelum melakukan tindakan IVF, ovarium akan distimulasi untuk memproduksi beberapa sel telur menggunakan obat.
- Intracytoplasmic sperm injection (ICSI)
Teknologi ICSI merupakan variasi tindakan IVF yang dilakukan pada kasus infertilitas pria berat. Tindakan ini dilakukan dengan menyuntik atau menginjeksikan sperma ke dalam sel telur menggunakan jarum berukuran sangat kecil.
Sebelum teknologi reproduksi berbantu dilakukan, akan dilakukan prosedur pengambilan sperma. Pengambilan sperma dilakukan dengan metode berikut:
- Testicular sperm extraction (TESE)
Sperma pada tindakan TESE diambil dari jaringan testis. Pengambilan dilakukan dengan satu atau beberapa biopsi kecil.
- Testicular fine needle aspiration (TFNA)
TFNA dilakukan dengan mengambil sperma menggunakan alat suntik dari testis mealui kulit skrotum.
- Percutaneous epididymal sperm aspiration (PESA)
Tindakan PESA dilakukan dengan mengambil sperma dari epididimis menggunakan jarum suntik. Tindakan dilakukan dengan pasien di bawah pengaruh bius (anestesi) lokal dan umum.
- Microsurgical epididymal sperm aspiration (MESA)
MESA dilakukan dengan mengambil sperma dari saluran epididimis melalui tindakan bedah kecil.
Cara mengatasi dan mencegah pria mandul secara alami
Seperti yang tertulis sebelumnya, tidak semua penyebab infertilitas pria dapat dihindari. Akan tetapi, Anda dapat melakukan beberapa langkah untuk mencegah gangguan kesuburan, seperti:
- Hindari merokok
- Batasi atau hindari konsumsi alkohol
- Hindari obat-obatan terlarang
- Menjaga berat badan ideal
- Hindari tindakan vasektomi
- Hindari paparan panas berkepanjangan pada testis
- Mengurangi stress
- Mengurangi pajanan pestisida, logam berat, dan zat-zat beracun lainnya
Sumber Artikel
- European Association of Urology (EAU). Male infertility. Diakses pada 12 Januari 2021
- American Urology Association (AUA). Male infertility. Diakses pada 12 Januari 2021
Penulis adalah dr. Andika Afriansyah, SpU. Saya merupakan seorang Dokter Spesialis Urologi. Saat ini berpraktik di RS Mitra Keluarga Bekasi Timur dan RS Tiara Bekasi. Saat ini terdaftar di International Society of Sexual Medicine (ISSM) dengan nomor ID ISSM.M.30933.
Berikut sertifikat keanggotaan saya di ISSM
